Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Memiliki gaji yang besar dan bidang pekerjaan yang cocok merupakan utopia semua orang. Hasil gajian dapat dibelanjakan apa saja tergantung keinginan. Namun, terkadang orang terlampau senang di setiap tanggal muda, selalu terbayang dalam pikiran seketika ingin membeli barang yang disenangi.
Kebutuhan dan keinginan disamakan, tabungan dan masa depan tidak direncanakan apalagi diprioritaskan. Alih-alih memiliki pandangan hidup yang keliru tentang hidup yang harus dinikmati hari ini dengan menikmati masa muda sepuas-puasnya.
Karena telah berpandangan yang keliru, hingga tibanya masa depan, justru malah kebingungan seperti telah kehilangan arah disebabkan tuntunan kenikmatan masa muda yang keblinger. Berikut ada 5 penyebab gaji besar namun sulit untuk menabung.
1. Terlalu konsumtif dan menjaga gengsi
ilustrasi konsumtif (pexels.com/Tim Douglas) Orang-orang yang bergaji tinggi dan hidup di kota-kota besar biasanya banyak yang hidupnya itu konsumtif dan boros, apalagi bila menjaga gengsi agar mendapat pengakuan dan tidak mau kalah dengan teman-temannya. Memang sedikit tidak masalah dengan hal itu, tetapi sering kali seseorang sudah merasa kaya padahal belum mampu dengan gaya hidup seperti itu.
Tidak hanya itu, terkadang seseorang merasa iri dengan teman-temannya yang bergaya hidup gengsi karena sering kali dia mengintip media sosial temannya untuk melihat apa saja barang-barang dan aksesoris yang baru dibeli, serta mencari tahu harga dari barang tersebut. Meskipun gajinya tidak sebesar teman-temannya.
2. Gaji naik dan pengeluaran pun meningkat
ilustrasi pengeluaran (pexels.com/Karolina Grabowska) Tidak sedikit juga ketika seseorang yang mendapat kenaikan gaji, pengeluaran pun mengalami peningkatan dan tidak bisa menahan diri untuk membeli barang-barang yang sebetulnya tidak diperlukan. Lebih dari itu, pengeluaran yang meningkat justru lebih tinggi daripada peningkatan gaji.
Karena tidak bisa menahan diri dengan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan dan ketika gaji mulai habis, justru malah menggunakan paylater atau pinjaman online untuk membeli barang lebih. Dengan demikian, peningkatan gaji pun hilang karena harus membayar tanggungan dan bunga dari paylater.
Baca Juga: 5 Tips agar Selalu Merasa Cukup dalam Urusan Gaji, Penting!
3. Memiliki banyak tanggungan di luar keluarga kecil
ilustrasi memberi uang (pexels.com/Karolina Grabowska) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bagi seseorang yang sudah menikah, memiliki tanggungan terhadap keluarga kecil memang sudah kewajiban, seperti halnya membiayai keperluan rumah tangga, dan nafkah untuk anak-istri. Tetapi apa daya bila tanggungan itu sendiri justru melampaui keluarga kecil alias harus membiayai atau menanggung kerabat dari keluarga besar seperti menanggung banyak saudara. Alih-alih membiayai banyak saudara, malah tetangga pun turut serta berutang dan tak tahu kapan dia akan membayar.
Bila hal seperti itu terjadi pada kamu, sudah semestinya kamu perlu memegang kendali atas hidupmu. Mungkin mereka akan menganggap kamu tidak memiliki empati dan akan memusuhimu. Tetapi bila dipikir-pikir, justru mereka sudah dewasa. Dan bila mereka merasa sudah mandiri, tentunya tidak akan terus-menerus bergantung pada kamu.
4. Tidak memiliki prioritas dan tujuan jangka panjang
ilustrasi mencatat keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska) Semua orang di dunia ini menyadari betapa pentingnya memiliki prioritas keuangan, dengan maksud kebutuhan mendesak dan jangka panjang atau menabung. Masalahnya, mereka menganggap hal tersebut belum merasa jadi prioritas karena menilai masa pensiun masih panjang dan masih ada masa muda untuk dinikmati.
Kendati demikian, kebutuhan yang mendesak dan jangka panjang merupakan hal yang sangat penting. Ketika masih muda dan menikmati hasil kerja keras memang hal yang wajar. Lebih baik lagi bila pola pikir seperti ini harus diubah dengan memperhatikan prioritas dan tujuan keuangan. Bisa dengan menabung atau investasi untuk masa depan dan masa pensiun. Dengan begitu, di masa tua bisa dengan santai menikmati sisa hidup dan tidak perlu lagi bergantung pada anak. Meskipun anak memberi uang, adalah hal yang bagus.
Baca Juga: 5 Dampak Negatif bagi Perusahaan jika Gaji Karyawan Kecil