Ini Cara Menghitung Cash Flow agar Arus Kas Lancar, Catat Langkahnya!
Pentingnya cash flow dalam manajemen keuanganmu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Secara bahasa, cash flow berarti aliran uang. Namun, dalam keuangan, istilah ini adalah laporan keuangan yang berisi pengaruh kas dari kegiatan operasi, transaksi investasi, transaksi pembiayaan atau pendanaan hingga kenaikan atau penurunan bersih pada kas dalam suatu perusahaan dalam satu periode.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 2 (2002:5), yang dimaksud dengan cash flow atau arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Lalu, bagaimana cara menghitung cash flow agar arus kas lancar? Berikut caranya!
Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Bunga KPR dengan Rumus Berikut
1. 3 bagian utama cash flow
Sebelum menghitung cash flow, kamu perlu mengetahui dan memasukkan tiga bagian ini dalam menyusunnya.
Pertama, cash-in flow. Pada bagian ini akan diidentifikasi sumber-sumber dana yang diterima dan masuk ke dalam kas bisnis atau usahamu, jumlah dananya dalam periode tersebut, hasil yang berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Bagian ini bersifat kontinyu dan tidak terus-menerus.
Kedua, cash-out flow. Pada bagian ini diuraikan semua kas yang sudah diantisipasi untuk dikeluarkan. Umumnya, dana yang keluar berkaitan dengan kebutuhan operasional bisnis.
Misalnya pembelian bahan baku, pembayaran utang pihak ketiga, upah karyawan, administrasi perusahaan, dan juga pengeluaran lainnya. Bagian ini juga bersifat terus-menerus.
Ketiga, pembiayaan. Ini merupakan bagian yang menunjukkan besarnya cash flow atau arus kas secara bersih (net) dan besarnya kebutuhan dana sesungguhnya jika terjadi defisit.