TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kecerdasan Finansial yang Tidak Diajarkan Sekolah, padahal Penting!

Bukan kita bekerja untuk uang, tapi uang bekerja untuk kita

Gambar uang dolar (unsplash.com/金 运)

"Sekolah itu penting tapi itu saja tidak cukup", itu ungkapan yang cocok untuk menggambarkan isi artikel ini. Kita akan membahas mengapa sekolah saja tidak cukup untuk sukses. 

Pada dasarnya di sekolah, kita disuruh belajar mata pelajaran seperti biologi, fisika, kimia, matematika, dan lain-lain. Tahukah kalau ada pelajaran yang tidak pernah diajarkan sekolah yaitu pelajaran menjadi kaya.

Meski terdengar lucu, tapi itu yang sebenarnya banyak orang butuhkan. Uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang. Salah satu kecerdasan yang mendukung seseorang untuk jadi kaya adalah kecerdasan finansial. Buat kamu yang ingin cerdas secara keuangan, baca ulasan berikut ini!

1. Meningkatkan income 

Kerja keras (unsplash.com/Jordan Whitfield)

Sekarang kita masuk ke langkah pertama kecerdasan finansial. Yang harus kita lakukan yaitu meningkatkan penghasilkan kita secara berkala. Jika ada orang bernama Siti punya penghasilan Rp100 juta/bulan dibandingkan Budi yang Rp10 juta/bulan, Siti lebih cerdas secara keuangan dibanding Budi. 

Penghasilkan bisa didapat dari manapun, jualan online, nulis artikel di IDN Times, jadi guru, investasi saham, dan masih banyak lagi. Dengan penghasilan yang lebih banyak, kita akan lebih cepat mencapai tujuan finansial.

Baca Juga: 8 Tips Biar Jadi Mandiri Secara Finansial di Usia Muda, Bisa Banget!

2. Melindungi uang

Ilustrasi bentuk otak dari uang (unsplash.com/Morgan Housel)

MelIndungi di sini tidak hanya dari copet dan tuyul, ya. Lindungi juga dari pengeluaran yang tidak diperlukan termasuk juga melindungi dari inflasi.

Jumlah yang kita bawa dan miliki akan turun nilainya seiring berjalannya waktu. Bayangkan waktu tahun 2000 harga beras berapa? Nah, sekarang harga beras berapa? Bukan beras yang semakin mahal tapi daya beli uang kita yang semakin menyusut.

Salah satu cara melindung uang dari inflasi adalah investasi. Dengan begitu, uang kita tidak akan tergerus inflasi malahan bisa cuan. Perlu diingat, investasi tidak berarti harus untung besar, bisa rugi besar juga apalagi kalau masuk ke investasi bodong. So, investasi pada hal yang benar-benar kamu tahu aja!

3. Membuat anggaran keuangan

Kalkulator (unsplash/StellrWeb)

Sering kali uang datang dan pergi, abis gajian terus cepat sekali habisnya. Jangan-jangan kamu belum membuat angaran belanja, ya?

Saat pertama kali uang datang lakukan pay me first, artinya bayar saya duluan. Sisihkan uang untuk diri sendiri dan uangnya bukan dibuat shoping tapi investasi. Sisanya baru dianggarkan untuk kebutuhan dan jangan lupa untuk persembahan/sedekah.

Ada banyak aturan yang bisa kita terapkan, salah satunya 50/30/20. Artinya 50% untuk kebutuhan hidup, 30% untuk hiburan, self reward, tidak harus ditabung. Untuk yang 20% dipakai investasi seperti reksadana, saham, obligasi. Itu smua bisa fleksibel tergantung kebutuhan tiap orang.

4. Mengenakan leverage atas uang kita 

Kartu kredit (unsplash.com/CardMapr.nl)

Apa itu leverage? Definisi leverage adalah melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit hal. Leverage sering dikaitkan sebagai utang seperti utang bank.

Utang tidak selamanya buruk kalau kita gunakan dengan bijak. Justru bisa meningkatkan modal, semakin tinggi modal semakin menghasilkan selama dikelola dengan tepat. Tidak semua orang suka leverage jadi aturan ini tidak baku untuk semua orang.

Kalau kita menabung di bank leverage yang kita punya 1:1. Misal kalau kita hutang bank 80% untuk mendanai bisnis, berarti leverage yang digunakan 1:4. Sesimpel itu penjelasan leverage.

Perlu diingat leverage seperti pedang bermata dua, bisa sangat menguntungkan tapi juga bisa merugikan. Jadi, bijaklah jika ingin menggunakan leverage, jangan malah suka ngutang, ya! Apalagi buat beli barang konsumtif.

Baca Juga: 5 Tips Menghindarkan Diri dari Insecure pada Kondisi Finansial

Verified Writer

Albert Hermawan

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." -Pramoedya Ananta Toer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya