TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Jitu Mengatasi Emotional Spending, agar Finansial Tetap Sehat

Emosi juga bisa membahayakan keuangan

pexels.com/Andrea Piacquadio

Bagi beberapa orang, suasana hati dapat memengaruhi perilaku belanja. Misalnya, saat sedang sedih, ia akan menggunakan belanja sebagai terapi untuk melupakan kesedihan yang sedang dirasakan.

Memang, kita tidak bisa memprediksi emosi kita di masa depan yang memicu emotional spending. Tetapi, ada cara yang bisa dilakukan untuk memandu kita saat sedang emosi untuk mencegah pembelanjaan yang berlebihan.

Berikut adalah jurus yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi berbelanja yang berlebihan saat sedang emosi.

1. Rasa bersalah

pexels.com/Sam Lion

Bagi beberapa orang, sulit untuk menolak orang yang menawarkan dagangannya dengan emosional, seperti memelas, penuh harap, terlalu ramah, hingga memasang wajah manis. Bahkan, menolak mereka bisa membuat orang tersebut merasa bersalah dan terus terbawa pikiran.

Tapi jika terus dibiarkan, ini bisa membahayakan keuanganmu, lho. Terlebih jika kamu sebenarnya tidak membutuhkan barang tersebut. Sebagai solusinya, kamu wajib membuat anggaran sebelum masuk pay day, itu memberi kamu alasan yang tepat untuk menolak membelanjakan uang karena rasa bersalah. Dengan begitu, kamu akan lebih bisa menahan diri dengan mengingat bahwa pengeluaran tersebut tidak masuk dalam anggaran.

2. Iri

pexels.com/August de Richelieu

Saat orang lain membicarakan momen liburan indah yang baru dilaluinya, gadget terbaru yang dibelinya, atau baru memiliki mobil pertamanya, kamu mungkin jadi ingin berlibur atau membeli sesuatu yang sama dengan orang tersebut. Pada momen tersebut, tak jarang emosi meronta-ronta untuk membeli hal yang sama, sementara rekening bank memintamu untuk bersabar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kamu perlu belajar membiarkan momen berlalu. Luangkan waktu untuk mengalihkan perhatian dan bernapaslah. Setelah kamu berusaha untuk tidak memikirkannya dan fokus pada hal lain, kamu tidak akan tergoda untuk berbelanja. Ingatlah, jangan tergila-gila membeli sesuatu karena orang lain memiliki sesuatu yang baru.

Baca Juga: 5 Langkah Menerapkan Kakeibo, Seni Mengatur Keuangan ala Jepang Kuno

3. Euforia musim tertentu

pexels.com/Nicole Michalou

Keinginan untuk membelanjakan uang pada musim-musim tertentu sangatlah kuat. Kamu mungkin sangat ingin membeli berbagai macam pakaian dan makanan saat Lebaran, membeli dekorasi Natal, atau mempersiapkan perayaan tahun baru dengan kembang api dan barbekyu. Harus diakui, momen tersebut rentan membuat kita terjebak euforia yang memicu emotional spending.

Sebenarnya, tidak ada yang salah berbelanja pada musim-musim tertentu. Hanya saja, kamu harus memenuhi dua syarat: membutuhkan dan memiliki anggaran. Pastikan apa yang hendak kamu beli adalah hal yang kamu butuhkan, misalnya, kamu butuh pakaian Lebaran untuk dua hari, maka jangan beli lebih dari empat biji. Juga, siapkan anggaran khusus untuk berbelanja di musim-musim tertentu.

4. Kesedihan

pexels.com/Michael Morse

Semua orang tentu pernah mengalami hari yang buruk, kesal, dan hal lain yang menyebabkan kesedihan. Nah, bagi beberapa orang, menghabiskan uang bisa membuat hati merasa lebih baik.

Tetapi, perlu kamu pahami bahwa cara tersebut hanya akan menghilangkan uangmu, bukannya masalahmu. Dan itu bisa membuat kamu merasa lebih buruk nantinya. Pada intinya, mengatasi kesedihan dengan berbelanja bisa lebih memberikan bahaya daripada kebaikan.

Solusinya, alih-alih langsung menuju pusat perbelanjaan, luangkan waktu dan bernapaslah. Temukan sesuatu yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian, seperti membaca buku atau berjalan-jalan di taman. Bagaimanapun juga, kesedihan pasti akan berlalu.

5. Takut

pexels.com/Anna Shvets

Kami pasti ingat saat COVID-19 mewabah dan adanya wacana lockdown, banyak orang kemudian berburu barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan, penunjang kesehatan, keperluan bersih-bersih, yang membuat beberapa barang menjadi langka, bahkan mendadak mahal.

Juga, banyak orang yang langsung meninggalkan pasar saham dan berondong-bondong membeli emas sebagai investasi aman karena mengira ekonomi akan runtuh. Disadari atau tidak, momen seperti ini justru akan dimanfaatkan beberapa orang untuk meraup keuntungan dengan menjual barang-barang sambil menakut-nakutimu.

Jika menghadapi situasi yang membuatmu takut, mundur dan lihat situasimu. Evaluasi kembali keuangan dan kebutuhanmu. Juga, ingat kembali ketakutanmu yang ternyata tidak pernah terjadi.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini jika Kamu Ingin Menghemat Pengeluaran Bulanan

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya