TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Awas! Ini 5 Kerugian Cashless yang Wajib Kamu Waspadai

Harus digunakan dengan hati-hati

pixabay.com/flyerwerk

Saat ini, istilah cashless merupakan sesuatu yang tidak asing lagi di telinga. Cashless merupakan segala jenis transaksi yang dilakukan secara nontunai. Teknologi cashless ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti memungkinkan transaksi online hanya dengan smartphone, berbelanja tanpa membawa banyak uang tunai, mengirim uang tanpa ke bank, hingga kemudahan sedekah.

Meski demikian, sistem cashless ini bukannya tanpa risiko. Bahkan, ada sejumlah kerugian cashless yang perlu diwaspadai, seperti berikut ini.

1. Mengorbankan privasi

pixabay.com/TheDigitalWay

Privasi pembayaran elektronik tidak seaman pembayaran tunai. Biasanya, perusahaan penyedia layanan meminta pelanggan untuk memberikan informasi data-data pribadi yang tidak mungkin kamu sembunyikan. Memang, tiap penyedia layanan sudah tentu menyediakan proteksi untuk keamanan data pelanggan. Namun, semakin banyak informasi yang beredar secara online, semakin besar kemungkinannya untuk berakhir di tangan orang jahat.

Hal ini berbanding terbalik dengan pembayaran tunai yang memungkinkan kamu membelanjakan uang dan menerima dana secara anonim. Transaksi secara cashless meningkatkan risiko penyalahgunaan data pengguna oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Keren! Warga Kota Metro Kini Bisa Nikmati Pojok Baca Digital

2. Godaan untuk belanja berlebih dapat meningkat

pexels.com/Andrea Piacquadio

Ketika kamu membelanjakan uang tunai, kamu lebih mengenali dampak finansial saat melakukan aktivitas mengeluarkan uang tunai dari saku secara fisik dan memberikannya kepada orang lain. Sebaliknya, dengan pembayaran cashless, kamu jadi mudah untuk menggeser, mengetap, atau mengeklik tanpa memperhatikan jumlah yang kamu belanjakan.

Alhasil, kamu mungkin sulit untuk mengatur budget pembelanjaanmu dan berakhir dengan pembelanjaan yang impulsif. Karenanya, konsumen mungkin harus memikirkan kembali cara mereka mengelola pengeluaran mereka.

3. Penyedia pembayaran biasanya membebankan biaya tambahan

pexels.com/PhotoMIX Company

Saat menggunakan metode pembayaran cashless atau jika satu aplikasi menjadi aplikasi pembayaran standar, perusahaan yang mengembangkan layanan ini mungkin tidak menawarkannya secara gratis. Penyedia layanan mungkin membebankan biaya penanganan per satu kali transaksi dengan besaran tertentu. Akibatnya, kamu harus mengeluarkan biaya lebih. 

Biaya penanganan ini mungkin tidak besar jika dilihat dari biaya per transaksi. Namun, jika diakumulasikan, jumlahnya bisa sangat signifikan. 

4. Masalah teknologi dapat memengaruhi akses dana

pexels.com/energepic.com

Gangguan, pemadaman listrik, dan kesalahan yang tidak disengaja juga dapat menyebabkan masalah, misalnya membuat kamu tidak memiliki kemampuan untuk membeli barang saat diperlukan atau tragedi uang nyangkut.

Demikian pula, pedagang tidak dapat menerima pembayaran saat sistem mengalami kerusakan. Bahkan, sesuatu yang sederhana, seperti baterai ponsel yang mati, bisa membuat kamu tidak berdaya jika berada dalam situasi yang mendesak.

Baca Juga: Ketahui 5 Manfaat Detoks Digital, Ampuh untuk Atasi Kecanduan Gadget

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya