5 Cara Mengatur Keuangan Tetap Sehat hingga setelah Ramadan, Cek yuk!
Biar saldo aman hingga Lebaran nanti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ramadan bisa menjadi momen yang tepat untuk menjaga kondisi keuangan kita bahkan membuatnya sehat. Namun, apa benar bisa? Sebagian orang justru merasakan pengeluaran yang membengkak saat Ramadan.
Salah satu alasannya adalah gak bisa menahan keingin untuk membeli makanan maupun kebutuhan Lebaran secara berlebihan. Oleh karena itu, di momen Ramadan saat ini, mengelola keuangan dengan baik menjadi hal yang penting.
IDN Times merangkum beberapa tips mengatur keuangan saat Ramadan. Simak baik-baik informasinya di bawah ini!
Baca Juga: Daftar Orang Terkaya Dunia di Sektor Keuangan, Ada dari Indonesia
1. Mental yang positif dalam rencanakan tujuan keuangan
Banyak orang lupa dan hanya fokus pada masalah, padahal untuk memecahkan sebuah masalah kita butuh solusi. Solusi saat ini yang dapat kita lakukan secara pribadi adalah dengan tetap berpikir positif dan menebar banyak kebaikan serta hal yang positif di sekeliling kita.
Selain itu, menjaga kesehatan diri dan keluarga adalah yang utama. Membuat rencana dan tujuan keuangan jangka pendek, menengah dan panjang juga penting dilakukan.
"Penting bagi kita untuk mengetahui tujuan keuangan, karena setiap keluarga tentu memiliki tujuan keuangan berbeda-beda," kata Kepala Divisi Pelatihan One Shildt Financial Planning, Aziza Fauzy kepada IDN Times, belum lama ini.
Aziza mencontohkan beberapa tujuan keuangan yang bisa dilakukan. Jangka panjang misalnya, ada dana pensiun maupun dana untuk pendidikan anak yang perlu disiapkan. Lalu tujuan keuangan jangka pendek bisa dilakukan untuk melunasi utang dan sebagainya.
"Tulis ulang pengeluaran harian setiap bulan lakukan review manakah pos pengeluaran yang dibutuhkan atau tidak perlu. Di tengah pandemik ini, tentu ada pola pengeluaran yang berbeda dari biasanya," tutur Aziza.
"Lakukan subsidi silang jika diperlukan. Misalnya kebutuhan transportasi, dana hiburan, dan liburan, dapat anda alihkan untuk pos lain yang lebih diperlukan, misalnya membeli bahan makanan pokok, kuota internet yang dipakai untuk bekerja di rumah, membayar tagihan listrik, membeli alat-alat kebersihan hand sanitizer, masker, vitamin dan lain-lain," sambungnya.
Baca Juga: Tips Menyiapkan Menu Buka dan Sahur yang Gak Bikin Kantong Kering