TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Hemat Nikah di Masa Pandemik COVID-19

Nikah nggak harus mahal kok

Ilustrasi Pernikahan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Menikah merupakan salah satu keinginan setiap orang. Pernikahan juga merupakan sesuatu yang sakral, bermakna dan momen paling tak terlupakan.  Namun, pernikahan kerap identik dengan biaya mahal yang menelan dana hingga puluhan bahkan miliaran. Lantas, apakah pernikahan dengan dana terbatas jauh dari kata layak? 

Megah atau tidak, pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah dan peresmian ikatan perkawinan secara norma agama, hukum, dan sosial. Sejatinya, ketika sepasang calon pengantin memilih untuk menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) saja, maka dia tidak akan dipungut biaya. Namun jika diadakan di luar jam kerja, maka akan dikenakan tarif sebesar Rp600 ribu.

Pandemik COVID-19 membuat banyak pasangan pada akhirnya menggelar pesta hanya dengan ijab kabul saja tanpa menggelar resepsi. Namun, sebagian pasangan juga tetap merayakan pernikahan dengan pesta.

Hanya saja, di masa pandemik menimbulkan ketidakpastian ekonomi, sehingga membuat seseorang harus mengencangkan 'ikat pinggangnya'. Bila harus menggelar pesta, tentu pengeluaran berpotensi bakal membengkak.

Dikutip dari Lifepal.co.id, ini tips buat kamu yang mau menikah di masa pandemik COVID-19 dengan hemat.

Baca Juga: Tips Menghemat Biaya Resepsi Pernikahan agar Jauh dari Stres

1. Tentukan waktu dan estimasi biaya pernikahan di awal

Ilustrasi dompet dan keuangan (IDN Times/Dwi Agustiar)

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan waktu dan estimasi total biaya pernikahan. 

Dengan menentukan dua hal ini di awal, maka kamu bisa mengumpulkan dana dengan mudah lewat instrumen investasi yang ada. Selain itu, kamu juga bisa mengantisipasi pembengkakan biaya di kemudian hari.

Selanjutnya, pastikan bahwa biaya pernikahannya tidak menguras tabunganmu. Maksudnya, kamu masih memiliki aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) sebesar minimal 15 persen dari kekayaan bersih saat ini. 

Dari total biaya yang Anda persiapkan, jangan habiskan seluruhnya untuk memilih vendor-vendor penunjang pernikahan. Alokasikan 10-15 persen dari total biaya untuk membeli seserahan, dan sisakan sekitar 10-15 persen lainnya untuk berjaga-jaga ketika ada kebutuhan administratif yang harus dibayar.

2. Jangan gunakan dana darurat untuk gelar pesta

Ilustrasi Uang Kas (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketika dana darurat kamu sudah terkumpul dalam jumlah ideal, hindarilah penggunaan dana tersebut untuk biaya pernikahan. 

Fungsi utama dana darurat adalah untuk memitigasi risiko hilangnya pendapatan karena pemutusan hubungan kerja, atau menalangi biaya-biaya operasional sehari-hari yang bersifat darurat. Oleh karena itu, jumlahnya memang harus terjaga sesuai dengan kebutuhan kita.

3. Jangan maksa ngutang demi pesta pernikahan

Ilustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Pesta pernikahan adalah acara syukuran yang terjadi dalam beberapa jam saja di satu hari. Berutang dengan mengajukan kredit tanpa agunan (KTA) untuk membayar jasa vendor-vendor mahal bukanlah hal yang bijak.

Utang untuk keperluan pernikahan hanya akan menambah liabilitas dan menggerus kekayaan bersih kamu. Patut diketahui bahwa, mengajukan utang ke bank atau lembaga pemberi pinjaman ada bunganya. 

Selenggarakanlah pesta pernikahan yang memang sesuai dengan kondisi keuangan kamu.  

Baca Juga: Cara Siasati Kebutuhan Darurat yang Bikin Runyam Perencanaan Keuangan

4. Bagi pria, pertimbangkan emas kawin antimainstream berupa surat berharga

Ilustrasi Aset (IDN Times/Mardya Shakti)

Emas kawin berupa kepingan emas mungkin akan terlihat elegan dan mentereng ketika didokumentasikan pada acara akad nikah. 

Namun di masa pandemi ini, harga emas terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Meski saat ini, sedang mengalami penurunan, tetap saja 1 gram emas di 11 November 2020 masih dibanderol Rp952 ribuan per gram, masih terbilang mahal untuk sebagian besar orang.

Bagi kamu yang belum memiliki emas dan masih bingung mencari mas kawin, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan saham. 

Tepat pada 13 November 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 5.454. Masih banyak saham-saham perusahaan berkapitalisasi raksasa, yang bisa Anda beli dengan harga murah untuk mas kawin.

Namun bila pasangan kamu kurang menyetujui pemberian saham sebagai mas kawin, reksa dana pun bisa menjadi pilihan.

Baca Juga: 5 Tips Belanja Hemat untuk Kamu yang Bergaji Kecil tapi Banyak Maunya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya