TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penting Banget saat Krisis, Ini yang Perlu Kamu Tahu soal Dana Darurat

Kamu mesti punya!

ilustrasi menabung (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat banyak masyarakat mengalami kesulitan ekonomi. Apa kamu salah satunya? Bagi yang masih aman secara finansial, kamu pun perlu berhati-hati. 

Survei dari McKinsey and Company menunjukkan, ada ancaman terhadap keamanan finansial sebuah individu maupun keluarga di era pandemik ini. Oleh sebab itu, dana darurat menjadi sangat berguna untuk meng-cover pengeluaran bulanan seseorang di saat tidak lagi menerima pemasukan atau pemasukan berkurang. 

Dikutip dari Lifepal di situs lifepal.co.id, IDN Times merangkum tips buat kamu agar lebih mudah mengumpulkan dana darurat di masa pandemik COVID-19.

Baca Juga: Wajib Punya, Gini Caranya Sisihkan Dana Darurat dari Pendapatan

1. Kenali seberapa besar kebutuhan dana darurat kamu

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam perencanaan keuangan, dana darurat atau kerap kali disebut dengan istilah basic liquidity ratio atau rasio likuiditas. Rumus untuk mengenali rasio likuiditas kita adalah nilai minimum dari rasio likuiditas adalah, 3 hingga 6. Artinya, kita mampu bertahan hidup tanpa adanya pendapatan bulanan hingga 3 atau 6 bulan ke depan.

Namun demikian, kebutuhan dana darurat setiap orang berbeda-beda. Lalu bagaimana mengetahui kebutuhan dana darurat kita?

Lajang tanpa tanggungan

Seorang lajang tanpa tanggungan tentu memiliki beban finansial yang cukup ringan. Selain itu, mereka pun memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam manajemen keuangan. Kebutuhan dana darurat untuk kategori ini adalah minimal tiga kali pengeluaran bulanan.

Lajang punya tanggungan

Tidak sedikit pula dari kita yang meski masih lajang tapi harus membiayai kebutuhan hidup orangtua, hingga anggota keluarga lainnya. Belum lagi bila mereka memiliki tanggungan cicilan rumah maupun yang lainnya. Tentu saja, harus menyediakan dana darurat yang lebih banyak dibanding lajang tanpa tanggungan. Minimal dana darurat yang disiapkan adalah enam kali pengeluaran bulanan.

Berkeluarga

Mereka yang sudah berkeluarga tentu memiliki pengeluaran yang lebih besar ketimbang lajang. Oleh karena itu, ketersediaan dana darurat untuk seorang dengan status ini adalah enam hingga 12 kali pengeluaran bulanan.

Memiliki pekerjaan yang tinggi risiko

Semakin tinggi risiko dalam pekerjaan Anda, maka makin besar pula dana darurat yang dibutuhkan. Risiko yang dimaksud lebih ditujukan ke pekerjaan yang tidak memiliki penghasilan tetap per bulan.

Sebut saja seperti pemilik usaha, atlet, atau para pekerja freelance. Dana darurat yang mereka harus sediakan bahkan bisa di atas 12 bulan pengeluaran jika mereka juga memiliki tanggungan.

2. Lupakan sementara waktu pengeluaran yang hanya keinginan

Kawasan wisata The Great Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jika selama ini kita merasa pengeluaran lebih besar ketimbang pemasukan, cobalah untuk mengetatkan ikat pinggang atau menekan pengeluaran. Cobalah untuk lebih spesifik terhadap pengeluaran yang bersifat gaya hidup atau keinginan saja, bukan yang bersifat kebutuhan atau pengeluaran pokok.

Bicara soal pengeluaran gaya hidup, pengeluaran itu bisa berupa traveling, mendatangi tempat hiburan, atau melakukan kegiatan hobi ekstrem tinggi risiko.

Baca Juga: Seberapa Penting Sih Dana Darurat bagi Kaum Millennials?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya