TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Awal Pekan, Rupiah Ditutup Menguat Tipis terhadap Dolar

Menguat juga terhadap mata uang lainnya

Ilustrasi uang. IDN Times/Zainul Arifin

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (26/10/2020) ditutup menguat tipis terhadap dolar AS. Rupiah bertengker di posisi Rp14.659 per dolar AS atau naik 36 poin sebesar 0,24 persen.

"Rupiah bergerak tipis hari ini meski menguat. Penguatan rupiah mungkin didukung oleh net buy asing di Bursa Efek Indonesia yang mendorong penguatan IHSG," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (26/20/2020) dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Rupiah Senin Pagi Stagnan karena Stimulus Amerika Serikat

1. Rupiah masih dibayangi stimulus AS

Donald Trump bersama pendukungnya (Twitter.com/realDonaldTrump)

Kendati menguat, lanjut Ariston, kebuntuan negosiasi stimulus AS dan meningkatnya kasus penularan COVID-19 di dunia membayangi pergerakan mata uang Garuda hari ini. Kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan terganggunya pemulihan ekonomi karena masih mandeknya negosiasi stimulus AS, mendorong pasar mencari aman di dolar AS.

"Stimulus fiskal AS yang belum jelas dan meningkatnya kasus COVID-19 di dunia, menahan penguatan rupiah tersebut," ujar Ariston.

2. Menguat tipis terhadap mata uang lainnya

Ilustrasi dolar Amerika (IDN Times/Mela Hapsari)

Selain dolar, rupiah juga menguat terhadap sejumlah mata uang lain, seperti dolar Australia, yuan Tiongkok, euro, pound, dan yen Jepang. Rupiah menguat menjadi 10.465 per dolar Australia; 2.189 per yuan Tiongkok, 17.331 per euro, 19.140 terhadap pound dan 139,77 per yen Jepang.

Baca Juga: Sempat Dibuka Menguat, Rupiah Kini Tertekan Faktor Stimulus AS

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya