TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Sukses Perajin Tembaga, Omzet hingga Rp80 Juta Sebulan

Aziz yang berusia 20 tahun kini mengelola usaha keluarganya

Hasil kerajinan tembaga, alumunium dan kuningan Lion Art Gallery (Dok. Lion Art Gallery)

Jakarta, IDN Times - Desa Tumang Tegalrejo, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, terkenal karena pengrajin tembaga, kuningan dan aluminium. Salah satunya adalah Lion Art Gallery yang berdiri sejak 2003.

Lion Art Gallery dikelola pemuda berusia 20 tahun bernama Aziz Fathurahman. Ia dipercaya sang ayah untuk meneruskan bisnis kerajinan ini. Kini, Lion Art Gallery sudah mempekerjakan sembilan karyawan dengan omzet hingga Rp80 juta per bulan.

"Kelas 2 SMP saya terjun langsung. Saya diajarkan mengelola kinerja perusahaan ayah saya ini," kata Aziz kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kisah Sukses Bisnis Tanaman hingga Omzet Jutaan Bermodal Awal Plastik

1. Awalnya tidak bisa produksi banyak kerajinan dan butuh waktu lama

Hasil kerajinan tembaga, alumunium dan kuningan Lion Art Gallery (Dok. Lion Art Gallery)

Kisah Lion Art Gallery bermula ketika ayah Aziz, seorang perajin tembaga, aluminium dan kuningan memutuskan untuk membuat usaha sendiri pada 2013. Kala itu, ayahnya hanya mengandalkan gajinya untuk membeli peralatan kerajinan.

"Cicil buat beli alat kerajinan. Gak ada modal sama sekali. Ibaratnya modal dengkul," kata dia.

Aziz menceritakan, pada 2013 nama Lion Art Gallery belum setenar sekarang ini. Orang hanya mengenal dari mulut ke mulut. Nama Lion Art Gallery diambil dari nama adik Aziz, Lionel Fajri Fairuz.

Bahkan pada awalnya, Lion Art Gallery tidak bisa memproduksi banyak kerajinan. Misalnya, pada 2013, usaha ini membutuhkan waktu satu minggu untuk memproduksi lampu standing single dengan diameter 30 cm.

"Kalau sekarang lumayan banyak, karena tenaga kerja makin banyak. Sebulan ada banyak kerajinan seperti patung yang tingginya 2 meter. Ada juga lampu besar diameter 3 meter, itu satu bulan bisa jadi. Kalau dulu di awal buka di rumah, kalau buat patung bisa 2 bulan, sekarang lebih cepat," kata Aziz.

2. Lion Art Gallery kini dilirik pasar internasional

Hasil kerajinan tembaga, alumunium dan kuningan Lion Art Gallery (Dok. Lion Art Gallery)

Tujuh tahun berjalan, nama Lion Art Gallery makin dikenal masyarakat luas. Banyak pesanan datang dari pemerintah dan swasta. Bahkan, karya-karya Lion Art Gallery kini sudah dilirik pasar internasional seperti Belanda, Tiongkok, dan Inggris.

"Sudah ekspor, pernah ke Belanda dan Tiongkok. Yang diekspor ke Belanda berbagai kerajinan lemari dan lampu. Kalau Tiongkok dan London pesan bak mandi atau bathtub," kata Aziz.

Jika pada 2013 omzet Lion Art Gallery hanya Rp3-Rp10 juta per bulan, kini Aziz sudah bisa mengantongi omzet Rp30-Rp80 juta per bulan dari usahanya ini.

Baca Juga: Kisah Sukses Pengusaha Air Minum yang Kekayaannya Lampaui Jack Ma

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya