TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Sukses Investasi saat Pandemik, Resep dari Komisaris Bursa Efek

Komisaris BEI Pandu Sjahrir bagi-bagi resep berinvestasi

Pandu Patria Sjahrir (Instagram/@pandu.sjahrir)

Jakarta, IDN Times – Berinvestasi saat pandemik seperti saat ini, seringkali membuat kita galau. Bagi kamu yang memiliki uang lebih dan ingin berinvestasi di saat pandemik, perlu putar otak dan lebih jeli. 

Di tengah situasi ekonomi yang tidak pasti, harga-harga saham juga sering kali turut fluktuatif. Ada pula opsi untuk berinvestasi di instrumen lain semisal emas. Tapi, kamu perlu secara teratur memantau pergerakan harganya. 

Mana yang lebih ideal dan berpotensi lebih untuk cuan? Simak deh tips berinvestasi langsung dari Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir.

Baca Juga: Belajar dari Kasus Klien Jouska, Cermati 5 Hal Ini Sebelum Investasi

1. Pilih emas atau saham, cek satu hal penting ini

Emas. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Menurut Pandu, baik emas atau saham sama-sama oke buat investasi sekarang ini. Tapi saran Pandu, periksa dulu perusahaan mana yang lebih efisien dan lebih cuan di saat sekarang ini.

“Kalau saya lebih suka kadang-kadang saham orang yang memproduksi emas, siapa yang lebih efisien, siapa yang lebih profit karena saya bisa baca itu. Anda membeli emas kan hanya membeli kepercayaan saja kadang-kadang begitu. Jadi baliklah kepada ya fundamentallah, gitu lho,” kata Pandu dalam acara Ngobrol Seru bareng IDN Times, Kamis 6 Agustus 2020.

2. Untuk memulai, beli saham blue chip

Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Pandu Patria Sjahrir (Dok. Pribadi/Pandu Patria Sjahrir)

Pandu mengatakan kamu bisa memulai dengan berinvestasi saham blue chip atau saham dari perusahaan yang produknya sering kita pakai tiap hari. Dari situ baru deh belajar saham lebih lanjut seperti LQ45.

“Kalau misal pakai telepon pakai apa? Telkomsel misalnya, terus paling suka makan apa? Perbankan di mana? Transaksi pakai apa? Beli aja saham-saham blue chip dulu,” ujarnya.

“Baca prospek lah, baca laporan keuangannya, kalau ada COVID-19 bertahan gak perusahaan-perusahaan ini?" dia menambahkan.

Baca Juga: IHSG 29 Juli Dibuka Melemah, Ini Saham-saham Diramal Bisa Untung

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya