TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Siasati Kebutuhan Darurat yang Bikin Runyam Perencanaan Keuangan

Suka kesel gak sih tiba-tiba ada kebutuhan mendadak?

(IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kamu pernah gak sih sudah menyusun anggaran keuangan per bulan, tapi tahu-tahu ada kebutuhan lain yang mendadak? Pasti bete banget kalau ada yang di luar rencana kita.

Padahal, biasanya kita sudah atur keuangan kita sedemikian rupa agar pas dengan pemasukan yang ada. Tenang, jangan panik. Yuk, coba ikuti langkah-langkah ini biar keuangan kamu tetap aman di masa pandemik.

Baca Juga: Wajib Punya, Gini Caranya Sisihkan Dana Darurat dari Pendapatan

1. Kamu bisa subsidi silang dari pos pengeluaran yang lain

Ilustrasi dompet dan keuangan (IDN Times/Dwi Agustiar)

Cara pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan subdisi silang dari pos pengeluaran kamu yang lain. Misalnya, mengurangi jatah pos entertaiment atau dana hiburan kamu.

"Atau dari pos pengeluaran lain di-cut dulu atau ditunda," kata Financial Planner dari finansialku.com, Shierly kepada IDN Times baru-baru ini.

2. Kamu bisa memakai dana darurat untuk kebutuhan mendesak

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Idealnya, kamu harus punya dana darurat untuk 6-12 bulan ke depan. Sementara, besaran dana darurat buat kamu yang masih singgel sebanyak tiga kali dari pengeluaran wajib bulanan kamu.

Jadi, menurut Shierly, jika kamu biasanya mengeluarkan uang Rp3 juta per bulan, maka jumlah dana darurat ideal yang harus kamu miliki adalah Rp9 juta.

"Atau bisa pakai dana darurat," ucap dia.

Baca Juga: 5 Jurus Mengelola Keuangan Pribadi saat Pandemik Tidak Kunjung Usai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya