TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Cerdas Mengalihkan Dana Jalan-jalan di Tengah Pandemik COVID-19

Gak nyesel gak jalan sekarang, ada yang lebih penting

Ilustrasi pariwisata di Gili Trawangan, Lombok (IDN Times /Helmi Shemi)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat banyak orang lebih memilih tinggal di rumah. Sisi positifnya, dana untuk jalan-jalan pun awet. Sebab berwisata di tengah pandemik itu sangat rentan terpapar virus corona. 

Lifepal.co.id pernah meriset pengeluaran wisatawan domestik Indonesia untuk transportasi dan akomodasi turun hingga 90 persen per bulan sejak awal pandemi di bulan Maret hingga Juni 2020. Artinya dana jalan-jalan harusnya masih utuh, ya.

Nah, berikut ini beberapa tips dari lifepal.co.id untuk memanfaatkan dana jalan-jalan tersebut lebih berfaedah.

Baca Juga: Doa Agar Terbebas dari Jeratan Utang dan Dijauhkan dari Kesusahan

1. Melunasi utang

Ilustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika memang dana jalan-jalan yang tak terpakai mencukupi untuk melunasi utang, maka sebaiknya kamu memilih langkah ini. Di masa pandemik yang serba tidak menentu, ada baiknya kamu membebaskan diri dari berbagai beban keuangan, termasuk utang.

Gimana kalau utangnya lebih dari satu institusi keuangan? Maka pilihlah yang bunganya paling besar terlebih dahulu. Baru setelah itu, jika masih mencukupi, kamu bisa menghitung-hitung untuk melunasi utang lain yang bunganya lebih kecil.

2. Dana darurat

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dana darurat adalah uang yang tersedia dan mudah diambil sewaktu-waktu kamu butuh. Pos dana darurat jadi solusi untuk kebutuhan yang tidak disangka-sangka, darurat, yang memerlukan penanggulangan segera.

Umumnya di dalam kondisi normal, pengumpulan dana darurat minimal tiga kali pendapatan atau pengeluaran tiap bulan. Misalnya, jika per bulan kamu menghabiskan Rp5 juta untuk segala kebutuhan, maka persiapkan minimal Rp15 juta sebagai dana darurat.

Tapi, di dalam kondisi pandemik seperti ini, sebaiknya jumlah dana darurat diupayakan minimal 6 kali pendapatan atau pengeluaran bulanan kamu.

Baca Juga: Ini 5 Trik Mengelola Keuangan supaya Bisa Kaya Raya di Usia 25 Tahun

3. Asuransi

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Tujuan dari asuransi adalah memberikan jaminan penggantian terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi di masa depan oleh nasabah. Misalnya nih, risiko terkena penyakit dan risiko kematian. Di masa pandemik, risiko terkena penyakit bukannya makin kecil, malah semakin besar, demikian pula risiko kematian.

Asuransi kesehatan melindungi kamu dari risiko-risiko yang dapat membuat kamu kehilangan sejumlah besar uang akibat penyakit yang dialami. Contohnya, apa jadinya jika kamu sudah mempersiapkan sejumlah dana untuk pendidikan anak di masa depan, namun tiba-tiba kamu jatuh sakit dan membutuhkan dana besar untuk pengobatan?

Jika memiliki asuransi kesehatan, biaya pengobatan akan dibantu, bahkan dapat ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi, tanpa perlu mengambil simpanan uang pendidikan anak. Demikian pula jika kematian menimpa kepala keluarga pencari nafkah.

Polis asuransi jiwa yang dimiliki akan memberikan uang pertanggungan kepada tertanggung, dalam hal ini keluarga yang ditinggalkan, untuk meneruskan hidup saat ditinggal tulang punggung keluarga.

Baca Juga: Tips Atur Keuangan bagi Pasangan Muda yang Nantikan Buah Hati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya