TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta tentang BCA yang Perlu Kamu Tahu

Bank BCA jadi bank swasta terbesar Indonesia dengan kode 014

IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group. Saat ini, bank BCA dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di dunia, Djarum.

1. BCA didirikan oleh Sudono Salim

Instagram/@goodlifebca

Pada 1955, NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA). BCA didirikan oleh Sudono Salim pada 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta.

Pada 1 Mei 1975, pengusaha Mochtar Riady bergabung di BCA. Ia memperbaiki sistem kerja di bank tersebut dan merapikan arsip-arsip bank yang kala itu ruangannya jadi sarang laba-laba.

2. BCA merger dengan dua bank pada 1977

www.bca.co.id

Kemudian, BCA melakukan merger dengan dua bank lain pada 1977, salah satunya Bank Gemari yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kantor Bank Gemari pun dijadikan kantor cabang BCA. Merger itu membuat BCA bisa menjadi bank devisa.

Menurut George Junus Aditjondro--penulis buku yang kerap mengkritik pemerintahan koruptif mantan Presiden Soeharto, anak-anak Soeharto yang memiliki saham di BCA adalah Siti Hardiyanti (Tutut) dan Sigit Jarjojudanto. Keduanya sempat memiliki 32 persen saham di BCA.

3. BCA bekerja sama dengan MasterCard untuk mengeluarkan kartu kredit

Instagram.com/@goodlifebca

Awal 1980-an, BCA mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia agar diperbolehkan mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku internasional. Untuk itu, BCA bekerja sama dengan MasterCard.

BCA juga memperluas jaringan kantor cabang secara agresif sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.

Baca Juga: Biaya Pendidikan Anak Kian Mahal, BCA dan AIA Luncurkan EduPlan

4. BCA mulai mengembangkan ATM pada 1991

IDN Times/Indiana Malia

Pada 1990-an, BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif.

BCA bekerja sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA.

Pada tahun 2002, FarIndo Investment (Mauritius) Limited mengambil alih 51 persen total saham BCA melalui proses tender strategic private placement. Tahun 2004, BPPN melakukan divestasi atas 1,4 persen saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas dan tahun 2005. Pemerintah Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa kepemilikan saham BCA sebesar 5,02 persen.

Baca Juga: Begini Kinerja BCA Kuartal Pertama

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya