TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Penting Investasi Saham untuk Para Pemula, Seperti Apa?

Biar bisa dapat cuan lebih banyak

pexels.com/Burak K

Tren investasi saham kini tengah ‘naik daun’ terutama bagi para anak muda millenials. Peran anak muda di pasar modal kian bertumbuh drastis dan meningkat dengan pesat.

Para millenials yang kini aktif di bursa saham biasa disebut dengan sebutan investor ritel. Bagi kamu para pemula yang baru saja akan masuk dalam dunia saham, lebih baik untuk mempelajari terlebih dahulu cara kerja pasar modal terutama saham.

Selain itu, pahami lima tips dasar dalam investasi saham untuk mengetahui risiko yang akan kamu hadapi saat menjadi investor saham. Yuk, intip tipsnya sebagai berikut!

1. Saham yang kamu beli usahakan kategori blue chip

unsplash.com/Jason Briscoe

Ada tiga kategori saham yakni saham first liner atau yang disebut blue chip, saham second liner dan saham third liner yang dikenal juga sebagai saham gorengan. Saat kamu baru pertama kali ingin membeli saham, maka usahakan untuk membeli saham blue chip.

Perusahaan yang masuk kategori saham blue chip merupakan market leader yang telah lama berada di pasar modal. Biasanya kinerja perusahaannya baik, laba yang dihasilkan meningkat dan rajin membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Baca Juga: Bukan Menabung, Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Berinvestasi

2. Pelajari fundamental dan teknikal dasar sebelum membeli saham 

unsplash.com/Austin Distel

Berlanjut dari tips sebelumnya, alasan yang menjadikan saham blue chip baik adalah karena memiliki fundamental yang baik. Kamu harus bisa menganalisa fundamental dasar setidaknya dari nilai Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, Price to Book Value, Earning per Share dan beberapa aspek penting lainnya.

Seperti slogan yang dipegang oleh para investor yakni ‘In fundamental we trust'. Jika ingin lebih mahir lagi kamu bisa mulai mempelajari cara analisis teknikal saham tak kalah pentingnya.

3. Hindari fenomena FOMO (Fear of Missing Out) 

unsplash.com/Austin Distel

Dalam berinvestasi saham juga tak luput dari istilah FOMO atau sebuah ketakutan saat kita ketinggalan sesuatu yang menyenangkan. Artinya, orang mungkin sedang merasakan cuan tinggi saat memiliki banyak lot di saham A yang memang sedang profit. Seketika itu kamu tidak ingin ketinggalan dan membeli saham tersebut.

Celakanya bukannya untung, malah kamu mengalami kerugian karena membeli di harga pucuk. Tipsnya adalah jangan berusaha mengejar kereta yang sudah jalan, tetapi tunggulah kereta yang akan berangkat berikutnya. Ini adalah analogi untuk menghindari kerugian seperti kereta yang telah melaju kencang tadi.

4. Ikuti pepatah Warren Buffett dalam berinvestasi 

financialexpress.com/Kevin Lamarque

Ingat selalu pepatah investor kawakan Warren Buffett “Be Fearful When Others Are Greedy and Greedy When Others Are Fearful”. Artinya, disaat orang takut ketika saham sedang turun atau merah, ini waktunya kamu mulai menambah amunisi dengan menyicil saham rutin karena berarti harga saham sedang diskon.

Istilah populernya disebut dengan dollar cost averaging (DAC), bukan malah dengan menjual saham. Sebaliknya ketika portofolio mulai kembali ke arah normal dan bahkan bisa profit tinggi, barulah kamu boleh menjualnya.

Baca Juga: 7 Tips Hemat buat Kamu si Gaji UMR, Biar Bisa Nabung dan Investasi

Verified Writer

It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya