TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks Istri Jeff Bezos Sumbang Kekayaan Lebih dari Rp58 Triliun 

Wanita dermawan ini bernama Mackenzie Scott 

Jeff Bezos dan Mantan istrinya Mackenzie. businessinsider.com

Jakarta, IDN Times – Mantan istri Jeff Bezos, MacKenzie Scott, mengumumkan kontribusi amal besar keduanya tahun ini pada Selasa (15/12/2020). Dalam pengumuman itu ia mengatakan, telah memberikan hampir 4,2 miliar dolar atau lebih dari Rp58 triliun kepada 384 organisasi.

Sumbangan itu merupakan bagian dari rencana untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya, lapor CNN, Selasa.

“Pandemik telah menjadi bola perusak dalam kehidupan orang Amerika yang sudah menghadapi tantangan,” tulis Scott dalam postingannya di Medium. “Kerugian ekonomi dan dampak kesehatan sama-sama lebih buruk bagi wanita, orang kulit berwarna, dan orang yang hidup dalam kemiskinan. Sementara itu, hal itu secara substansial telah meningkatkan kekayaan para miliarder.”

Baca Juga: Mengenal Jeff Bezos, 3 Kali di Puncak Daftar Orang Terkaya Dunia

1. Sumbangan sebelumnya 1,7 miliar dolar AS

Jeff Bezos dan Mackenzie Bezos. inc.com

Scott mengumumkan soal sumbangan tersebut hanya empat bulan setelah ia mengumumkan sumbangan lainnya yang juga bernilai sangat besar.

Sebelumnya pada bulan Juli, Scott menyumbangkan 1,7 miliar dolar AS kepada 116 organisasi, termasuk empat perguruan tinggi dan universitas kulit hitam (HBCU).

Bersama sumbangan terbaru, total dana yang telah disumbangkan oleh Scott kepada sejumlah organisasi di seluruh negeri dalam empat bulan terakhir berjumlah lebih dari 4,16 miliar dolar AS.

Baca Juga: Jeff Bezos Hibahkan Hampir Rp11 Triliun untuk Isu Perubahan Iklim

2. Penerima sumbangan

Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Dalam postingannya, Scott memuat daftar yang diisi ratusan organisasi yang menerima dananya. Itu termasuk lembaga penyedia layanan keuangan untuk komunitas yang kekurangan sumber daya, pendidikan untuk individu yang secara historis terpinggirkan dan kurang terlayani, kelompok advokasi hak-hak sipil dan lembaga pembelaan hukum yang menangani diskriminasi kelembagaan.

Menurut laporan, Scott dan timnya memeriksa lebih dari 6.490 organisasi untuk menentukan kelompok mana yang akan menerima donasinya.

Proses tersebut menggabungkan data dengan saran dan perspektif ahli lapangan, penyandang dana dan pemimpin nirlaba serta relawan dengan pengalaman puluhan tahun, katanya.

“Kami melakukan penelitian ini dan ketekunan yang lebih dalam tidak hanya untuk mengidentifikasi organisasi dengan potensi dampak tinggi, tetapi juga untuk membuka jalan bagi hadiah yang tidak diminta dan tidak terduga yang diberikan dengan kepercayaan penuh dan tanpa pamrih,” kata Scott dalam postingannya. “Saat penelitian kami didorong oleh data dan ketat, proses memberi kami dilakukan secara manusiawi dan lembut.”

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya