TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BCA Catat Kenaikan Penyaluran Kredit Baru selama September 2021

Aktivitas perekonomian berangsur pulih

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja - (Dok. BCA)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA melaporkan berhasil meningkatkan penyaluran kredit baru sebesar 13,8 persen year on year (yoy) atau jika dibandingkan dengan periode September 2020. Pertumbuhan penyaluran kredit baru disebabkan peningkatan aktivitas bisnis seiring dengan menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia.

"Secara umum, kalau untuk perkembangan penyaluran kredit baru kami terima kasih sekali ke pemerintah karena betul-betul mendorong vaksinasi dan kita bisa mendapatkan herd immunity sehingga mobilitas berkembang kembali di masyarakat," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam konferensi pers kinerja keuangan triwulan-III 2021 secara virtual, Kamis (21/10/2021).

Baca Juga: Cara Ganti Kartu Debit BCA Non Chip ke Kartu Debit Chip, Ini Alasannya

Baca Juga: BCA ID, Single User ID untuk Akses ke Seluruh Rekeningmu di BCA

1. Total kredit BCA juga mengalami pertumbuhan

BCA Mobile (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jahja menambahkan, penyaluran kredit baru tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment) sehingga total kredit BCA berhasil tumbuh 4,1 persen menjadi Rp605,9 triliun pada September 2021.

Pun halnya dengan penempatan pada obliogasi korporasi yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,1 persen yoy. Secara keseluruhan, portofolio total kredit dan obligasi korporasi BCA tumbuh 4,5 persen yoy menjadi Rp630,2 triliun.

Adapun, pertumbuhan kredit ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan kredit kepemilikan rumah (KPR) yang masing-masing naik 7,1 persen yoy dan 6,5 persen yoy mencapai Rp269,9 triliun dan Rp95,1 triliun.

"Kredit KPR tumbuh karena perpanjangan relaksasi pajak pada sektor properti dan kredit KPR untuk konsumen rumah pertama juga lebih cepat recovery-nya dibandingkan kredit KPR untuk rumah investasi dan modal kerja," ucap Jahja.

Baca Juga: Harga Saham BCA Jadi Rp 7 Ribuan, Cocok buat Investasi Jangka Panjang!

2. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) mengalami penurunan

Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Kendati demikian, Jahja juga mengungkapkan terjadi penurunan pada sektor kredit kendaraan bermotor atau KKB  sebesar 7,6 persen yoy menjadi Rp35,6 triliun pada September 2021. Meskipun demikian, koreksinya membaik dari periode sama tahun sebelumnya.

Penurunan KKB ini cukup mengejutkan mengingat pemerintah telah memberikan berbagai kebijakan untuk mendongkrak sektor otomotif selama pandemik COVID-19 seperti kebijakan soal PPnBM dan diskon PPN.

"Kita bersyukur pemerintah memberikan kebijakan PPnBM, diskon ppn, tetapi memang terjadi shortage dalam penyediaan penjualan kendaraan bermotor. Pertama, chip kendaraan matic diperlukan untuk mobil sehingga ini stoknya tidak cukup dan kedua PPKM membuat pekerja di pabrik berkurang sehingga demand nggak terpenuhi," tutur Jahja.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya