TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arus Kas Terdiskonto: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Penjelasan apa itu arus kas terdiskonto

ilustrasi uang (freepik.com)

Kas menjadi salah satu bagian terpenting di dalam perusahaan, kondisi kas ini bahkan akan mempengaruhi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Jika melihat kenyataan tersebut, wajar saja jika masing-masing perusahaan akan memiliki kebijakan yang ketat terkait dengan kas ini.

Selain mengatur pengelolaannya, perusahaan juga kerap menerapkan beberapa jenis kas di dalam keuangan mereka. Ada banyak istilah yang lazim digunakan terkait dengan kas perusahaan ini, salah satunya arus kas terdiskonto.

Apa itu arus kas terdiskonto, berikut ini IDN Times akan kasih penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: Waskita Karya Catatkan Surplus Arus Kas Operasi Rp9 Triliun pada 2019

Baca Juga: Penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung, Arus Lalu Lintas Lengang

1. Pengertian arus kas terdiskonto

pexels.com/Retha Ferguson

Menurut penjelasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), arus kas terdiskonto adalah nilai yang diharapkan dari sebuah penerimaan dan pengeluaran kas, di mana nilai ini dihitung berdasarkan nilai kini maupun besaran tingkat pengembalian hasil dan akan menjadi faktor untuk analisis, baik itu untuk investasi modal ataupun investasi sekuritas (discounted cash flow)

Secara garis besar, Arus Kas Terdiskonto atau yang lazim disebut dengan discounted cash flow (DCF) merupakan metode pembentukan modal keuangan dengan berdasarkan asumsi terkait prospek pendapatan serta biaya yang dikeluarkan atas sebuah properti maupun bisnis tertentu. 

Di dalam prakteknya, pembuatan asumsi ini akan berkaitan dengan beberapa hal penting, seperti: variabilitas, waktu, kuantitas, kualitas, arus kas masuk, arus kas keluar yang akan didiskontokan pada nilai saat ini. 

Konsep arus kas terdiskonto ini didasarkan kepada asumsi bahwa ketika sejumlah dana diinvestasikan, maka dana ini akan bertumbuh dan menghasilkan sekian persen atau bahkan berkali lipat jumlahnya setelah beberapa lama. 

Baca Juga: [BREAKING] KMP Yunicee Terbawa Arus ke Selatan Pelabuhan Gilimanuk

2. Jenis-jenis tingkat diskonto

Ilustrasi grafik investasi (Photo by rawpixel.com from Pexels)

Di dalam penggunaannya, arus kas terdiskonto ini bisa dibedakan ke dalam beberapa jenis, antara lain: 

  • Arus Kas Ganda – Nilai Mendatang (Multiple Cash Flow - Future Flow).

Arus kas ganda merupakan arus kas yang terdiri dari dua atau beberapa periode. Arus kas ini bisa digunakan untuk mengetahui besaran nilai investasi yang akan dilakukan perusahaan di masa mendatang. 

  • Arus Kas Berganda - Nilai Sekarang (Multiple Cash Flow - Present Value).

Arus kas berganda merupakan arus kas yang dapat dipakai untuk mengetahui besaran kas yang dimiliki oleh perusahaan untuk beberapa tahun ke belakang, di mana hal ini bisa diketahui melalui nilai investasi perusahaan yang ada saat ini. 

  • Keputusan Atas Dasar Arus Kas Terdiskonto

Keputusan ini merupakan hasil penilaiaan atas investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Jika nilai investasi saat ini adalah negatif, (di mana nilai pengeluaran saat ini lebih besar daripada penerimaan), maka perusahaan tidak akan membeli investasi tersebut. Hal yang sama juga berlaku sebaliknya, jika ternyata nilai yang didapatkan adalah positif. 

  • Anuitas dan Perpetuitas

Anuitas dalah rangkaian terbatas atas pembayaran, di mana pembayaran ini dilakukan dalam jumlah yang sama dan juga pada jangka waktu yang selalu sama.
Perpetuitas adalah rangkaian pembayaran yang tidak terbatas, di mana pembayaran ini dilakukan dalam jumlah yang selalu sama. Perpetuitas merupakan kebalikan dari anuitas itu sendiri.  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya