TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inflation Targeting Framework: Pengertian dan Karakteristiknya

Penjelasan apa itu inflation targeting framework

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pernahkah kamu mendengar istilah inflation targeting framework? Secara umum ini adalah kerangka kerja yang ditetapkan pemerintah dalam kebijakan moneter, terkait tingkat inflasi. 

Untuk mengetahui lebih jelas apa itu inflation targeting framework, simak penjelasannya di bawah ini. 

Baca Juga: Terapkan ESG Framework, Pertamina Pionir Transisi Energi Indonesia

Baca Juga: Inflasi Picu Tantangan Besar di Negara Berkembang, Termasuk Kazakhstan

1. Memahami inflation targeting framework

Unsplash.com/Allef Vinicius

Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inflation targeting framework merupakan kerangka kerja kebijakan moneter, yang secara transparan dan konsisten, diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi beberapa tahun ke depan dan secara eksplisit ditetapkan lalu diumumkan.

Menurut Bank Indonesia dalam melaksanakan kebijakan moneter, menganut kerangka kerja yang dinamakan inflation targeting framework (ITF) dengan penggunaan suku bunga sebagai sasaran operasional. Kerangka kerja ini diterapkan secara formal sejak 1 Juli 2005, setelah sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter.

Secara umum, kerangka dari kebijakan moneter meliputi strategi kebijakan moneter dan implementasinya. Hal ini ditandai dengan pengumuman kepada publik mengenai target kuantitatif (kisaran target) dari tingkat inflasi yang hendak dicapai dalam beberapa periode ke depan. Selain itu juga ditandai adanya pernyataan secara eksplisit bahwa inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan jangka panjang yang utama dari kebijakan moneter.

2. Karakteristik kerangka kebijakan moneter

Ilustrasi uang (pexels.com/@karolina-grabowska)

Secara umum, kebijakan moneter yang sehat memiliki karakteristik sebagai berikut.

  • Bersifat antisipatif (forward looking) karena adanya lag kebijakan moneter
  • Hanya memiliki satu nominal anchor
  • Fleksibel dalam operasionalisasi, meski mengikatkan diri pada suatu peraturan
  • Memiliki tujuan yang jelas, transparan, dan berakuntabilitas. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate governance.

Baca Juga: Inflasi Turki Capai 36 Persen, Rekor Tertinggi di Era Erdogan

3. Kerangka kebijakan moneter berbasis inflation targeting framework (ITF)

Ilustrasi uang (pexels.com/@karolina-grabowska)

Berakhirnya krisis, membuat Indonesia berupaya untuk mengubah kebijakan moneter untuk mendapatkan sistem moneter yang kuat terhadap goncangan-goncangan.

Maka, dibuatlah kebijakan moneter alternatif yang dikenal sebagai inflation targeting framework lite (ITF lite)

Amanat tersebut dibagi menjadi enam:

  • Adanya penetapan dan pengumuman sasaran inflasi kepada masyarakat.
  • Adanya pengaturan dan pemahaman bahwa tujuan utama kebijakan moneter adalah kestabilan harga.
  • Adanya pemberian independensi kepada Bank Indonesia dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter.
  • Adanya pengaturan bahwa sasaran inflasi merupakan sasaran akhir dan sebagai dasar perumusan dan pelaksanaan kebijakan moneter.
  • Adanya kewajiban bagi Bank Indonesia untuk menjelaskan pelaksanaan kebijakan moneter kepada masyarakat sebagai perwujudan asas transparansi.
  • Adanya mekanisme akuntabilitas bagi bank sentral untuk mempertanggungjawabkan dan dinilai kinerjanya dalam pelaksanaan kebijakan moneter oleh DPR.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya