TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Menentukan Harga saat Jualan, Bikin Cepat Laku!

Jangan sampai kemurahan atau kemahalan ya

ilustrasi harga menu (pixabay.com/Pexels)

Jakarta, IDN Times - Kamu sedang memulai bisnis dan bingung menentukan harga? Nah, ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan dalam menetapkan harga produk yang kamu jual.

Tentu kamu tidak ingin mematok harga sembarangan yang bisa membuat konsumen kapok membeli produkmu jika dirasa terlalu mahal. Namun menjualnya terlalu murah dan untung tipis juga bisa membuat pelanggan menganggap produkmu berkualitas buruk.

Jadi, kamu perlu mengetahui rumus penetapan harga yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan, namun tetap menarik bagi pelanggan. Dikutip dari situs Marketing Donut, berikut tipsnya!

Baca Juga: Tips Memulai Jualan Online di Marketplace agar Cepat Laku

1. Ketahui pasarnya

Ilustrasi harga murah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu perlu mencari tahu apa yang dicari pelanggan, serta apa yang ditawarkan pesaing dan berapa harga yang mereka tetapkan. Itu memberi kamu kerangka kerja untuk memahami kisaran harga dan produk yang ditawarkan.

Sekadar mencoba menyamai atau mengalahkan harga pesaing mungkin bukan pilihan terbaik. Jika kamu menjual produk dengan harga rendah kepada pelanggan yang sadar akan biaya, kamu mungkin perlu menetapkan harga di bawah rata-rata. Tetapi jika apa yang kamu tawarkan berkualitas tinggi, keputusan itu berisiko membuat kamu kehilangan potensi keuntungan.

Harga yang kamu tetapkan juga dapat mengirimkan 'sinyal' kepada pelanggan. Harga murah menunjukkan kualitas rendah. Sebaliknya, jika kamu menjual produk buatan tangan, harga yang lebih tinggi dapat membantu meyakinkan pelanggan bahwa mereka membeli sesuatu yang istimewa.

Tanyakan pada diri sendiri apa yang kamu inginkan dari harga produkmu, dan pilih strategi penetapan harga yang akan membantu kamu mencapai tujuan itu.

Misalnya, jika kamu meluncurkan produk baru, kamu dapat memilih untuk menetapkan harga yang relatif rendah untuk membantu membangun pangsa pasar. Atau mungkin masuk akal untuk mengambil pendekatan sebaliknya, menetapkan harga tinggi, calon pembeli awal siap membayar untuk produk baru dan eksklusif.

Baca Juga: 5 Strategi untuk Mendapatkan Promosi Naik Jabatan, Segera Praktikkan!

2. Hitung biayanya

ilustrasi kalkulator (Pexels.com/ Rodnae Production)

Minimal, kamu ingin memastikan bahwa harga yang kamu tetapkan mencakup semua biaya yang kamu keluarkan, baik langsung maupun tidak langsung.

Biaya langsung cenderung bervariasi, contohnya bahan baku dan energi yang digunakan dalam proses produksi, biaya produksi lainnya, kemasan, distribusi. Sedangkan biaya tidak langsung cenderung tetap, misalnya uang yang dihabiskan untuk mengembangkan produk atau layanan baru, biaya tenaga kerja, biaya umum seperti sewa ruang dan tarif bisnis.

Jika kamu hanya menjual satu produk atau layanan, itu harus mencakup semua biaya ini. Jika kamu menjual beberapa produk, setiap produk dapat menambah biaya tetap kamu.

Cari tahu berapa persentase biaya tetap kamu yang harus ditanggung produk. Jumlahkan semua biaya ini dan bagi dengan volume untuk mendapatkan angka impas unit.

Kamu perlu menambahkan margin atau mark-up ke titik impas tersebut. Ini biasanya dinyatakan sebagai persentase impas. Norma industri, pengalaman, atau pengetahuan pasar akan membantu kamu menentukan tingkat mark-up. Jika harga tampak terlalu tinggi, kurangi biaya kamu dan turunkan harga sesuai dengan itu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya