TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Investasi Emas Bakal Cuan di 2023? Ini Proyeksi Lakuemas

Resesi bakal kerek harga emas

ilustrasi emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - COO Lakuemas Geoffrey Aten membeberkan prospek harga emas di 2023. Dia menjelaskan bahwa harga emas konsisten naik selama 10 tahun terakhir.

Dia menuturkan harga emas sebelum pandemik COVID-19, tepatnya pada 2019 lalu adalah Rp480 ribu sampai Rp500 ribu per gram di platform jual beli emas online, Lakuemas. Sekarang, harganya sudah tembus Rp900 ribuan.

"Sekarang kalau kalian cek di aplikasi itu kurang lebih Rp900 ribuan, itu aja hampir 100 persen kenaikannya," kata dia dalam konferensi pers di Central Park Mall, Jakarta Barat, Rabu (28/12/2022).

Lalu, bagaimana dengan prospek harga emas di tahun depan? Apakah masih mampu menjaga konsistensinya?

Baca Juga: Emas Investasi Primadona, Begini Syarat Jadi Pedagang Emas Online 

Baca Juga: Medali Emas Bikin Bangga Tapi Investasi Emas Bikin Kaya, Ini 5 Tipsnya

1. Ada dua faktor yang memengaruhi harga emas di Indonesia

ilustrasi emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Geoffrey menjelaskan bahwa harga emas di Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama, dipengaruhi oleh harga emas dunia. Kedua, tergantung dari nilai mata uang dolar AS terhadap rupiah.

"Misalnya lihat di Google, harga emas dunia lagi turun 1 persen, kok harga aplikasi Lakuemas naik? ya mungkin saat itu harga emas dunianya turun, dolar AS-nya dari Rp13 ribu sekarang Rp15.500. Jadi harga emas di dunia actually jarang banget turun, bukan berarti gak pernah turun, turun itu pasti pernah," ujarnya.

Baca Juga: 5 Tips Bertahan di Tengah Ancaman Resesi Bagi Pekerja UMR, Perhatikan!

2. Resesi global bakal kerek harga emas tahun depan

ilustrasi tabungan emas (IDN Times/Nathaniel Tegar)

Dia menjelaskan harga emas, kalau terjadi resesi, justru malah naik. Sementara banyak yang meramal akan terjadi resesi dunia pada tahun depan.

"Actually kalau lagi saat resesi, emas itu malah naik, kenapa? orang ngambil liquidity mereka di market mereka, di kripto mereka 'wah ini udah volatile nih (harga kripto)' pada kabur semua, dia belinya apa? emas," tuturnya.

Hal itu disebabkan oleh emas yang merupakan safe haven, yakni jenis investasi yang diyakini akan mempertahankan atau meningkatkan nilainya selama masa gejolak pasar.

Saat terjadi gejolak pasar, investor mencari tempat berlindung yang aman untuk membatasi keterpaparan mereka terhadap kerugian jika terjadi penurunan pasar.

"Saya rasa hampir seluruh investor ataupun trader di dunia ini pasti punya portofolio emas di dalam manajemen investasi mereka, kenapa? itu namanya safe haven," tuturnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya