TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selamatkan Startup Kamu Selama Krisis Ekonomi, Begini Caranya!

Kucuran dana dari pemodal mandek

Ilustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Gejolak di pasar global dapat berdampak buruk terhadap perusahaan rintisan atau startup. Sebab, kondisi tersebut akan membuat kucuran dana dari pemodal mengalami perlambatan.

Y Combinator telah memperingatkan para pendiri startup untuk mengencangkan sabuk pengaman dan bersiap menghadapi perlambatan pendanaan, karena perusahaan modal ventura mulai kewalahan di tengah gejolak pasar global.

Akselerator startup yang berbasis di Silicon Valley itu, yang telah mendukung lebih dari 3 ribu startup di seluruh dunia, menulis surat kepada para pendiri startup dalam portofolionya untuk memperingatkan bahwa penggalangan dana di masa depan akan dilakukan jauh lebih sulit.

"Langkah yang aman adalah merencanakan yang terburuk," tulis Y Combinator, dikutip dari CNBC TV, Rabu (25/5/2022). 

Baca Juga: Duh! Startup Zenius PHK 200 Lebih Karyawannya

1. Runtuhnya saham teknologi jadi biang kerok

Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Catatan Y Combinator datang pada saat saham teknologi telah terpukul di tengah kejatuhan pasar yang lebih luas, yang membuat babak belur investor modal ventura terkemuka dunia seperti Tiger Global dan SoftBank. Diketahui bahwa Softbank telah melaporkan kerugian 27 miliar dolar AS.

Akibatnya, untuk startup yang ingin mengumpulkan putaran pendanaan tahap akhir yang lebih besar tahun ini, prospeknya terlihat suram. Beberapa startup unicorn di India melakukan efisiensi demi memperpanjang napas perusahaan.

Pada basis tahunan, investasi startup yang dipimpin oleh modal ventura turun 50 persen menjadi 1,6 miliar dolar AS di 82 transaksi di bulan April.

2. Beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh pemilik startup

Ilustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Tidak ada yang bisa memprediksi ekonomi akan menjadi seburuk apa, tetapi hal-hal yang ada tidak terlihat baik. Langkah yang aman adalah merencanakan yang terburuk.

Jika situasi saat ini sama buruknya dengan dua penurunan ekonomi terakhir, cara terbaik untuk bersiap adalah dengan memangkas biaya dan memperpanjang napas perusahaan dalam 30 hari ke depan. Tujuan kamu adalah mencapai Default Alive.

Default Alive adalah perusahaan startup yang berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas dengan sumber dayanya saat ini. Dengan kata lain, pendapatan akan menutupi pengeluaran sebelum uang tunai habis.

Jika kamu tidak memiliki landasan untuk mencapai Default Alive dan investor lama, atau investor baru kamu bersedia memberi kamu lebih banyak uang sekarang (bahkan dengan persyaratan yang sama dengan putaran terakhirmu), kamu harus mempertimbangkan untuk mengambilnya.

Terlepas dari kemampuanmu untuk menggalang dana, kamu bertanggung jawab untuk memastikan perusahaanmu akan bertahan jika kamu tidak dapat mengumpulkan uang selama 24 bulan ke depan.

Pahami bahwa kinerja buruk dari perusahaan teknologi berdampak signifikan terhadap investasi modal ventura. Modal ventura akan lebih sulit mengumpulkan. Akibatnya, selama krisis ekonomi, bahkan dana modal ventura papan atas dengan banyak uang memperlambat penyebaran modal mereka.

Hal di atas menyebabkan lebih sedikit transaksi yang diselesaikan. Dalam situasi ini, investor juga mencadangkan lebih banyak modal untuk mendukung perusahaan berkinerja terbaik mereka, yang selanjutnya mengurangi jumlah pembiayaan baru.

Baca Juga: 5 Mitos yang Bikin Bisnis Startup Sulit Berkembang, Buang Jauh-jauh!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya