TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ciri-Ciri Penipuan Bermodus Perbankan yang Perlu Kamu Waspadai

Jangan memberikan data pribadi perbankan ke orang lain

ilustrasi penipuan secara daring (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Di era digital modus kejahatan pada dunia perbankan hadir dalam berbagai bentuk dan modus. Misalnya saja, pembobolan kartu kredit (carding), pencurian data kartu (card skimming) hingga menggunakan saluran internet banking untuk mendapatkan data kartu kredit korban (phising).

Bahkan ada banyak sebutan untuk oknum yang melakukan kejahatan penipuan perbankan seperti fraudster, scammer, hacker dengan melakukan aktivitas ilegal untuk memperoleh keuntungan pribadi. 

Berdasarkan situs resmi BCA yang dikutip, Jumat (4/8/2023), nasabah harus selalu waspada dan mengenali ciri-ciri penipu agar dapat terhindar jika terkena modus penipuan berikut ini. 

Baca Juga: Tips Selamat dari Penipuan CS Bank Palsu yang Bertebaran di Medsos

1. Mengaku sebagai pihak resmi BCA

Menara BCA. (dok. BCA)

Agar aksi kejahatan meyakinkan, penipu biasanya akan berpura-pura mengaku sebagai pihak resmi bank. Kasus yang sedang marak belakangan adalah penipu yang mengatasnamakan BCA.

Caranya bermacam seperti membuat akun media sosial palsu yang menyerupai akun resmi BCA atau melakukan panggilan telepon dengan nomor menyerupai nomor resmi BCA. Penipu akan mengaku sebagai customer service atau pihak resmi bank.

Untuk itu, penting untuk selalu memastikan informasi yang didapat berasal dari akun atau kontak resmi BCA. Jangan mudah percaya jika ada oknum yang mengaku-ngaku sebagai pihak resmi BCA namun bertindak mencurigakan.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh agar Rekening Bank Tetap Aman dari Phising 

2. Melakukan manipulasi psikologis (social engineering)

ilustrasi penipuan (freepik.com/design by freepik)

Social engineering adalah praktik memanipulasi psikologis korban agar terpancing untuk mengikuti keinginan penipu. Biasanya, penipu akan memandu korban untuk melakukan arahan sesuai perintah penipu, seperti mengisi link yang meminta data pribadi.

Salah satu contohnya, adalah dengan menimbulkan kepanikan adanya transaksi mencurigakan yang membuat korban tidak berpikir panjang. Penipu memanfaatkan kondisi tersebut untuk menawarkan bantuan dan memandu korban memberikan data pribadi perbankan.

Selain itu, penipu memberikan rasa senang dengan iming-iming hadiah. Agar korban semakin mudah terpancing, penipu juga biasanya menawarkan program khusus dari BCA dan memberikan tawaran menggiurkan. 

Baca Juga: 5 Tips Bertransaksi Aman dengan BCA Mobile, Waspada Selalu ya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya