3 Penyebab Reksa Dana Naik-Turun, Catat Ya!
Ada kondisi ekonomi makro hingga fundamental perusahaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seperti instrumen investasi lainnya, nilai reksa dana bisa mengalami kenaikan atau penurunan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan dan penurunan tersebut.
Terutama, reksa dana saham yang kinerjanya mengikuti pergerakan saham. Seperti yang diketahui, nilai saham sangat fluktuatif. Maka dari itu, di antara jenis produk reksa dana yang ada, reksa dana saham merupakan produk dengan risiko lebih tinggi.
Berikut tiga penyebab naik turunnya nilai reksa dana saham.
Baca Juga: Apakah Reksa Dana Bisa Rugi? Ini 4 Langkah Mencegahnya
1. Permintaan dan penawaran
Dikutip dari situs resmi DBS, Selasa (5/9/2023), faktor permintaan dan penawaran paling berpengaruh pada nilai reksa dana saham yang dimiliki.
Pada saat permintaan tinggi, maka harga saham yang menjadi membentuk portofolio reksa dana saham pun akan meningkat. Sebaliknya, pada saat penawaran tinggi, maka harga justru akan menurun.
Permintaan tinggi adalah posisi saat investor saling berebut membeli produk reksa dana saham tersebut. Sedangkan penawaran tinggi adalah kondisi ketika investor ramai-ramai menjual produk reksa dana saham tersebut.
Baca Juga: Mau Investasi Reksa Dana tapi Bingung? Simak Tips Ini!