TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Mendapatkan Passive Income, Patut Dicoba!

Mulai dari investasi hingga menjadi dropshipper

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Ada sejumlah cara untuk menambah penghasilan, terutama bagi kamu yang sudah bekerja. Salah satunya ialah memiliki penghasilan pasif atau passive income.

Passive income adalah penghasilan yang bisa diperoleh seseorang dari kegiatan ekonomi yang dilakukan tanpa perlu berperan aktif di dalamnya. Contoh paling umum dari passive income adalah investasi.

Namun, ada banyak cara mendapatkan passive income, terutama bagi kamu yang sudah sibuk dengan pekerjaan saat ini.

Baca Juga: Pengertian Financial Stress dan Cara Mengatasinya

1. Investasi

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Investasi adalah sumber passive income yang umum diketahui. Ada banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih untuk menjadi sumber passive income.

Misalnya logam mulia, saham, reksa dana, obligasi, deposito, aset kripto, valuta asing (valas), dan masih banyak lagi.

Sesuaikanlah profil risiko kamu dengan instrumen-instrumen investasi di atas, sebelum mengucurkan uang ke dalamnya.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Perlu Punya Bisnis, untuk Passive Income

2. Memiliki blog

Ilustrasi internet (IDN Times/Arief Rahmat)

Blog juga bisa menjadi sumber passive income. Membuat blog tak memakan waktu lama, serta modal yang dikeluarkan terbilang murah. Dilansir KoinWorks, Rabu (16/2/2022), kamu hanya perlu membeli nama domain dan membayar tarif web hosting.

Setelahnya, isilah blog kamu dengan konten-konten, pada umumnya tulisan yang menarik untuk banyak orang. Kamu bisa membuat konten yang sesuai dengan minat yang kamu miliki agar tidak terasa berat.

Misalnya, jika kamu menyukai kosmetik, buatlah tulisan yang membahas ulasan sebuah produk kosmetik yang kamu coba, atau cara merawat kosmetik, dan sebagainya.

Jika kamu sudah konsisten membuat konten yang menarik, daftarkanlah blog milik kamu pada Google AdSense. Jika sudah terdaftar, maka akan muncul iklan-iklan dari Google pada situs blog milik kamu. Apabila pengunjung blog meng-klik iklan tersebut, maka akan memberikan penghasilan untuk kamu.

Baca Juga: Kenapa Memahami Target Pasar Penting Sebelum Berbisnis? Ini Alasannya!

3. Membuat Video di YouTube

Ilustrasi Media Sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sama seperti blog, passive income dari video YouTube juga bisa diperoleh dari Google Adsense.

Jika kamu sudah memiliki channel YouTube, konsisten membuat konten, dan memiliki jumlah pelanggan atau subscriber yang sesuai dengan syarat Google AdSense YouTube, maka kamu bisa mendapatkan penghasilan dari iklan yang tayang di konten-kontenmu.

Berdasarkan situs resmi Google, ada enam syarat untuk bisa mendaftarkan akun YouTube pada Google AdSense, sebagai berikut:

  1. Mematuhi semua kebijakan monetisasi channel YouTube
  2. Tinggal di negara/wilayah tempat Program Partner YouTube tersedia
  3. Tidak ada Teguran Pedoman Komunitas yang aktif di channel kamu
  4. Memiliki lebih dari 4.000 jam waktu tonton publik yang valid dalam 12 bulan terakhir
  5. Memiliki lebih dari 1.000 subscriber
  6. Memiliki akun AdSense yang ditautkan.

4. Menjadi kontributor di situs fotografi

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Cara mendapatkan passive income yang ketiga ini cocok bagi kamu yang mencintai fotografi. Jika kamu memiliki karya foto yang menarik, maka kamu bisa menjualnya di situs fotografi seperti Shutterstock atau iStockphoto.

Biasanya, situs-situs tersebut akan menawarkan presentase atau biaya tetap dari tiap foto yang dijual. Nantinya, satu karya foto yang kamu pajang di situs-situs tersebut bisa menjadi sumber pendapatan, karena dapat dijual berulang kali.

Maka dari itu, buatlah karya foto yang banyak, dan pajang di situs-situs tersebut. Unggah karya fotomu di lebih dari satu situs fotografi. Passive income pun akan mengalir, karena semua teknis transaksi telah diatur oleh sistem dari situs-situs tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Simpel Atur Keuangan, Buat Kamu yang Belum Berpenghasilan

5. Sewa properti

Ilustrasi Kredit Cicilan Rumah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menyewakan properti yang kamu miliki bisa menjadi sumber passive income. Misalnya, kamu memiliki 1 unit apartemen yang tidak kamu tinggali, maka bisa kamu sewakan untuk mendapat passive income setiap bulan atau tahun.

Tentunya, untuk bisa memiliki properti yang bisa disewakan kembali butuh modal yang cukup besar. Namun, jika kamu membeli properti di lokasi yang strategis, maka dengan disewakan akan memberikan kamu keuntungan.

Bisnis indekos juga termasuk dengan sewa properti. Jika kamu memiliki modal yang cukup besar, kamu bisa membangun sebuah indekos. Pilihlah lokasi yang strategis, misalnya dekat dengan kawasan perguruan tinggi atau kampus. Nantinya, setiap bulan kamu akan mendapatkan penghasilan tambahan, tanpa harus bekerja penuh di indekos tersebut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya