Banyak Orang Dewasa Pakai Produk Keuangan, tapi Sedikit yang Ngerti!
Literasi keuangan di Indonesia masih rendah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat literasi keuangan di Indonesia sudah mencapai 76 persen. Sayangnya, dari angka tersebut, masih sedikit pengguna yang memahami produk jasa keuangan yang digunakan mereka.
Pada faktanya, tingkat literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 38 persen.
"Jadi survei 2019, inklusi sudah 76 persen, yang akses orang dewasa yang berhubungan dengan produk keuangan sudah 76 persen. Tapi yang mengerti baru 38 persen," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, dalam media gathering Arah Strategis Edukasi dan Perlindungan Konsumen di Kota Bandung, Sabtu (4/12/2021).
Baca Juga: Tips Jitu Hindari Jeratan Pinjol Ilegal Biar Gak Tertipu
1. Literasi keuangan digital lebih rendah
Apabila tingkat literasi keuangan baru mencapai 38 persen, kata Tirta, tingkat literasi keuangan digital lebih rendah lagi, yakni 36 persen. Sebab, produk keuangan digital masih cukup baru bagi masyarakat Indonesia.
"Literasi digital lebih rendah lagi, karena ini baru marak setelah pandemik. Produk keuangan digital, orang bisa berjualan lewat marketplace, termasuk pinjol, crowdfunding," tutur dia.
Baca Juga: SWI Tutup 9 Entitas Investasi Ilegal, Berikut Daftarnya