Holding Ultra Mikro Dibentuk, Koperasi-BMT Bisa Tergerus?
Holding Ultra Mikro ditargetkan beropeasi pada kuartal III.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Holding Ultra Mikro telah resmi dibentuk, yang terdiri dari PT BRI (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). BRI sendiri yang merupakan induk holding baru saja mengumumkan rencana right issue sebagai sumber penambahan modal untuk mengakuisisi Pegadaian dan PNM.
Namun, hal itu mendapatkan kritik. Bahkan, Holding Ultra Mikro tersebut disebut berpotensi mengancam keberadaan lembaga keuangan mikro seperti koperasi dan Baitul Mal Wa Tamwil (BMT).
Baca Juga: Pegadaian Salurkan Dana Rp1,5 T untuk 354 ribu Pengusaha Ultra Mikro
1. Bisa mengancam lembaga keuangan kecil
Pakar Koperasi dan UMKM sekaligus Koordinator Tolak Holding Ultra Mikro Suroto mengatakan, keberadaan holding bisa mengancam keberadaan lembaga keuangan kecil yang bisnis utamanya adalah membiayai pengusaha mikro.
“Menurut saya ini soal komitmen pemerintah, sebenarnya pemerintah ini ingin membangun konsep demokrasi ekonomi (ekonomi kerakyatan) atau korporatisasi yang kemudian menghabisi lembaga-lembaga keuangan mikro yang sudah dibangun oleh masyarakat,” ungkap Suroto dalam keterangan resminya, Minggu (20/6/2021).
Baca Juga: Bakal Ada Holding Ultra Mikro, Erick Jamin UMKM Dapat Kredit Murah
Baca Juga: Holding BUMN Ultra Mikro untuk UMKM Terbentuk Kuartal III Tahun Ini