TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

HUT ke-77 RI, Yuk Intip 5 Tips Merdeka Finansial! 

Ada lima tips raih kemerdekaan finansial

Ilustrasi Insentif. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77, Bank Jago membagikan lima tips buat kamu agar merdeka secara finansial. Sebab, dengan mencapai titik tersebut, kamu bisa dengan nyaman menjalani hidup.

Eits, mari kita bahas dulu, apa sih itu kemerdekaan finansial? Merdeka finansial dapat diartikan sebagai kondisi keuangan yang kuat dan sehat, sehingga kamu tak lagi khawatir atau takut. Sebab, saat mencapai titik tersebut, kamu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, mencakup gaya hidup dan perencanaan masa depan.

Akan tetapi, perlu dicatat, merdeka finansial tak berarti sama dengan memiliki kekayaan tanpa batas. Bahkan, menurut perencana keuangan bersertifikasi Annisa Steviani, kemerdekaan finansial bagi setiap orang tak harus sama.

Lalu, bagaimana bentuk merdeka finansial itu sendiri? Menurut Annisa, yang mengetahuinya adalah pribadi masing-masing.

"Refleksi dulu, mau merdeka finansial seperti apa? Ada yang sudah punya passive income yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup, tapi masih ingin bekerja. Ada yang sudah cukup punya passive income saja tanpa lagi bekerja. Ada juga yang mendefinisikan merdeka finansial dengan punya deposito atau punya lima rumah," kata Annisa dikutip dari situs resmi Bank Jago, Rabu (17/8/2022).

Berikut lima tips mencapai kemerdekaan finansial!

Baca Juga: Yuk, Mulai Terapkan 5 Kebiasaan Ini untuk Merdeka Finansial 

1. Harus melalui berbagai fase dari sisi perencanaan keuangan

Ilustrasi transaksi (IDN Times/Aditya Pratama)

Annisa membeberkan, kemerdekaan finansial tak bisa diraih secara instan. Bahkan, orang-orang yang bisa meraih kemerdekaan finansial pada usia 30 tahun sangat sedikit jumlahnya. Annisa mengatakan ada banyak fase yang harus dilalui setiap orang untuk mencapai merdeka finansial.

"Kebanyakan orang melalui fase struggling terlebih dahulu. Ini biasanya saat baru dapat gaji pertama, mungkin juga masih perlu bantuan orang tua," ujar Annisa.

Kemudian, ada juga fase surviving, ketika seseorang mengalami kenaikan upah/gaji, sehingga tak perlu lagi bergantung pada orang lain, seperti keluarga atau teman.

"Lalu di fase maintaining, gak ada utang-utang konsumtif. Semua kebutuhan dapat dipenuhi dengan baik tanpa perlu berutang. Fase terakhir adalah fase building. Di fase ini, kita siap menghadapi kondisi darurat dan mulai mencari cara menambah aset. Nggak kerja pun, semua kebutuhan terpenuhi," ujarnya

2. Tentukan tujuan hidup yang ingin dicapai

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Kedua, untuk mencapai kemerdekaan finansial, kamu perlu menentukan tujuan sebelum melangkah lebih jauh. Mengapa demikian? Sebab merdeka finansial berarti kamu telah mencapai tujuan yang sudah kamu tetapkan sebelumnya.

Nah, tujuan finansial itu beragam. Misalnya, kamu menetapkan tujuan ingin memiliki dana pensiun besar, sehingga bisa fleksibel memutuskan untuk berhenti bekerja pada usia yang kamu inginkan.

Selain itu, ada juga tujuan finansial yang juga mencakup cita-cita membangun pemukiman layak bagi masyarakat.

3. Susun perencanaan keuangan yang matang

(IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah menetapkan tujuan finansial, kamu bisa membuat perencanaan keuangan yang matang. Tetapkanlah nominal pemasukan dan nominal pengeluaran pokok per bulan.

"Berbagai pengeluaran dapat kamu pisahkan ke dalam posnya masing-masing. Mulailah dengan pengeluaran prioritas terlebih dahulu. Contoh pengeluaran prioritas adalah pembayaran tagihan, kebutuhan makan sehari-hari, serta transportasi," tutur Suharso.

Kamu juga bisa mengalokasikan anggaran untuk tabungan dalam perencanaan keuangan tersebut.

"Jika ingin merdeka finansial, maka tentu kamu harus memiliki tabungan dalam jumlah yang cukup sehingga nggak ada lagi rasa waswas, stres, atau apapun hal negatif yang berkaitan dengan urusan keuangan," kata dia.

4. Bersih-bersih keuangan

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Bersih-bersih keuangan adalah kondisi di mana seseorang telah menyelesaikan kewajiban keuangannya.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki utang yang belum lunas, maka segeralah melunasinya. Apalagi, utang yang digunakan untuk gaya hidup konsumtif, bukan produktif.

Baca Juga: Dear Anak Muda, Jangan Lakukan Kesalahan Ini saat Mengelola Keuangan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya