Usai IPO, Anak Usaha Telkom Cetak Laba Rp892 M di Pertengahan 2022
Mitratel raup pendapatan Rp3,7 triliun di semester I-2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mencetak laba bersih sebesar Rp892 miliar pada semester I-2022, tumbuh 27,2 persen.
Adapun laba bersih tersebut berasal dari capaian pendapatan perusahaan sebesar Rp3,72 triliun pada semester I-2022, naik 15,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Masuk IDX80 dan Kompas100, Saham MTEL Berpotensi To The Moon
Baca Juga: PLN Cetak Laba Bersih Rp17,4 Trilian pada Semester I-2022
1. Kinerja MTEL makin mulus usai IPO
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan setelah melakukan penawaran perdana atau initial public offering (IPO) pada akhir 2021 lalu, kinerja perusahaan terus tumbuh.
“Pada semester I 2022 ini, kami telah meletakkan fundamental yang kuat dan solid pasca-IPO untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Hal ini didorong oleh strategi pertumbuhan organik, memperkuat pendapatan dari tower-related business, inovasi produk dan efisiensi biaya” kata pria yang akrab disapa Teddy itu dalam keterangan resmi, Jumat (29/7/2022).
Lebih lanjut Teddy memaparkan, marjin EBITDA dan marjin laba bersih dalam semester pertama tahun ini masing-masing tercatat meningkat menjadi 77,5 persen dan 23,9 persen.
Adapun kontributor utama dari peningkatan laba ini diakibatkan oleh marjin EBITDA dari portfolio penyewaan Menara yang bertumbuh menjadi 85,2 persen, setara dengan industri.
Menurutnya, capaian itu adalah hasil dari efisiensi biaya dan lebih selektif dalam meraih pendapatan dari tower-related business dengan marjin yang lebih tinggi untuk profitabilitas yang lebih tinggi dari industri.
Selama semester I-2022, mayoritas kontribusi pendapatan berasal dari pendapatan sewa menara yang mengalami pertumbuhan sebesar 13,5 persen, dari Rp2,93 triliun menjadi Rp3,33 triliun. Kontribusi lainnya berasal dari tower-related business yang meningkat 35,4 persen menjadi Rp399 miliar.
Editor’s picks
Baca Juga: Keren! Saham Anak Perusahaan Telkom Masuk Indeks Global