Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi garfik (Pexels/BurakK)

Untuk melakukan laporan keuangan, setiap individu maupun kelompok harus memahami berbagai analisis yang dipakai. Salah satu jenis analisis laporan keuangan yang sering dipakai adalah analisis kecenderungan.

Bagi sebagian orang, analisis kecenderungan atau tren ini masih membingungkan dan terkadang belum paham apa yang harus dilakukan. Oleh sebab itu, di dalam artikel ini,  kita mengenal sekaligus mendalami apa itu analisis kecenderungan dan metode yang dipakai untuk laporan keuangan.

1. Pengertian analisis kecenderungan

Unsplash/Jason Briscoe

Analisis kecenderungan atau beberapa ahli juga menyebutnya sebagai analisis tren adalah sebuah salah satu analisis yang dipakai untuk mengamati tren suatu data secara keseluruhan dan dalam kurun waktu yang panjang. Dengan adanya analisis kecenderungan ini, maka seseorang atau kelompok bisa memprediksi data untuk waktu tertentu.

Pengertian lainnya ada yang menyebutkan bahwa Analisis Kecenderungan merupakan sebuah statistik untuk membandingkan data setiap waktu. Data yang dimaksud bisa berupa nominal atau juga rasio tertentu.

2. Tujuan analisis kecenderungan

google

Dengan mengetahui pengertian analisis kecenderungan, kita beralih ke tujuannya sebagai berikut:

1. Melihat perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu

Tentunya tujuan paling jelas dengan adanya Analisis Kecenderungan adalah bisa melihat sejauh mana perkembangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu. Selain itu, dengan mengetahui alur Analisis Kecenderungan dari perusahaan tersebut, maka kita bisa meramalkan atau prediksi periode pada masa datang.

2. Mengetahui keadaan keuangan perusahaan

Selain melihat perkembangan perusahaan, adanya Analisis Kecenderungan ini juga bisa memperlihatkan bagaimana kondisi keuangannya. Dengan begitu, kita bisa melihat apakah kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan naik, turun atau justru stagnan sehingga bisa diprediksi seperti apa masa depannya.

3. Melihat tren perusahaan

Dengan menggunakan Analisis Kecenderungan, maka kita bisa melihat tren perusahaan yang bisa memberikan keuntungan atau justru sebaliknya. Ditambah lagi, mengetahui Analisis Kecenderungan juga bisa memprediksi tren perusahaan di masa datang melalui acuan dari garis tren yang terjadi saat itu.

4. Mengetahui data yang hilang dalam periode tertentu

Tidak hanya bisa memprediksi saja, adanya Analisis Kecenderungan juga bisa dipakai untuk mengembalikan data yang sempat hilang di periode tertentu. Contohnya bila data penjualan pada tahun 2012 tidak ada, maka kita bisa melakukan prediksi dengan acuan pola sebelum tahun 2012.

Apabila polanya berbentuk linear, maka kita bisa mengambil rata-rata berdasarkan data penjualan di tahun 2011 dan juga 2013 untuk angka penjualan tahun 2012.

3. Syarat analisis kecenderungan dapat diperbandingkan

unsplash.com/Frank Busch

Untuk bisa menggunakan analisis kecenderungan tidak bisa dibuat asal-asalan. Ada syarat-syarat khusus untuk bisa diperbandingkan sebagai berikut:

1. Pencatatan prinsip-prinsip akuntansi harus dilakukan secara konsisten

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pencatatan prinsip-prinsip akuntansi dilakukan secara konsisten bertahun-tahun. Hal ini akan sangat berpengaruh pada hasil Analisis Kecenderungan di dalam perusahaan tersebut.

Jika ada satu tahun saja tidak ada prinsip akuntansi, maka hasil dari Analisis Kecenderungan perusahaan bisa berbeda dibandingkan hasil yang memakai prinsip akuntansi.

2. Tidak ada perubahan nilai uang

Syarat yang kedua adalah tidak adanya perubahan nilai uang atau juga bisa kenaikan harga berbeda secara signifikan. Tentunya syarat ini berlaku untuk periode Analisis Kecenderungan yang dibutuhkan saja.

4. Macam-macam analisis kecenderungan

pixabay.com/Gerd Altmann

Untuk bisa menggunakan metode Analisis Kecenderungan, ada berbagai macamnya sebagai berikut:

1.Tipe model linear

Tipe yang pertama adalah model linear yang merupakan suatu tren atau kecenderungan yang prediksi naik turunnya suatu nilai menggunakan teknik linear atau garis lurus. Untuk variabel waktu yang dipakai antara lain waktu tahunan, semesteran, bulanan, hingga mingguan.

2. Tipe model kuadratik

Jenis yang kedua bernama tipe model kuadratik atau Quadratik Model yang merupakan sebuah tren yang nilai variabelnya tidak bebas. Dengan kata lain, nilai variabel pada jenis Analisis Kecenderungan ini berbentuk parabola jika datanya dibuat dengan scatter plot.

Dengan begitu, hubungan variabel dependen serta independen pada tipe ini adalah kuadratik.

3. Tipe model eksponensial

Tipe Model Eksponensial merupakan sebuah tren yang nilai suatu variabelnya tidak bebas naik sampai berlipat-lipat ganda. Arti lainnya, tipe model eksponensial ini mempunyai kemiripan dengan kuadratik, yakni tidak seperti linier.

4. Tipe model kurva-S

Jenis yang terakhir dan sering dipakai adalah tipe model Kurva-S. Jenis yang satu ini sering dipakai dalam data runtun waktu yang mengikuti kurva berbentuk S.

Tipe model satu ini juga sering digunakan untuk model trend logistik Pearl Reed sehingga menjadikan Model Kurva S lebih populer dibandingkan jenis sebelumnya.

5. Contoh analisis kecenderungan dalam laporan keuangan

primasindo

Contoh mudah penggunaan analisis Kecenderungan bisa kamu lihat pada pemberian kredit. Analisis kecenderungan bisa melihat secara rinci tentang tren, rasio keuangan, dan juga aliran kasnya.

Contoh lainnya bisa kamu lihat pada pemasaran. Di sana, kita bisa mengamati data penjualan agregat untuk periode selama bertahun sehingga menentukan apakah penjualan setahun bisa naik, turun, atau juga tetap.

ilustrasi analisa pergerakan harga saham (Unsplash.com/AustinDistel)

Analisis kecenderungan merupakan salah satu metode yang berguna dalam bidang apa pun. Dengan begitu, kamu bisa memahami apa saja yang dibutuhkan ketika melakukan analisis kecenderungan atau tren tersebut.

Editorial Team