Di dalam seorang ahli analisis kredit harus mengenal tiga prinsipnya, yakni prinsip 5C, 5P, dan 3R yang penjelasannya seperti ini:
Prinsip 5C
Prinsip yang pertama dalam analisis kredit ini bisa dikatakan cukup penting, khususnya untuk para calon peminjam. Sebab, setiap tingkatannya akan sangat berpengaruh pada pengajuan kreditnya. Prinsip 5C tersebut antara lain:
1. Collateral
Collateral atau bisa juga disebut jaminan harus dipenuhi oleh para calon peminjam sebelum melakukan pengajuan pada bank. Jenis jaminan yang diberikan calon peminjam bisa menjadi pertimbangan Analisis Kredit apakah nilainya sesuai dengan jumlah pinjamannya.
2. Conditions
Poin kedua adalah kondisi perekonomian yang dimiliki oleh individu maupun perusahaan yang mengajukan kredit. Hal ini juga bisa berpengaruh besar pada pengajuan kredit apakah bisa diterima atau malah ditolak.
3. Capital
Capital atau modal juga diperhatikan oleh Analisis Kredit sehingga bisa terlihat apa jenis usaha yang dilakukan oleh calon peminjam.
4. Capacity
Poin Capacity atau kapasitas menjadi pertimbangan berikutnya dari Analisis Kredit apakah calon peminjam memiliki kapabilitas untuk melunasinya atau tidak.
5. Character
Poin yang terakhir adalah karakter calon peminjam yang bisa berpengaruh besar pada kelancaran pengajuan kredit pada Analisis Kredit.
Prinsip 5P
Prinsip kedua yang perlu ada dalam analisis kredit adalah 5P. Di dalamnya menyangkut hal-hal berikut ini:
1. Party
Seorang analisis kredit harus sering melakukan riset ke lapangan agar bisa menilai sendiri seperti apa debitur yang telah mengajukan kredit. Riset party atau bisa juga dikatakan golongan ini merupakan hasil temuan yang terjadi di lapangan baik wawancara secara langsung sehingga keputusan pemberian kredit bisa dilakukan.
2. Payment
Prinsip payment atau pembayaran ini adalah bisa menentukan apakah debitur memiliki kemampuan untuk bayar pinjamannya atau tidak. Untuk bisa melihatnya bisa dari data pribadi debitur yang sudah serahkan dan pihak analisis kredit bisa mengeceknya.
3. Purpose
Saat calon debitur meminjamkan kredit, maka dia harus memberikan purpose atau tujuan yang jelas. Semakin meyakinkan tujuan yang diberikan, maka semakin besar juga kredit akan dicairkan.
4. Personality
Tidak jauh berbeda dengan prinsip sebelumnya bahwa personality atau kepribadian calon debitur juga ikut menentukan lolos tidaknya pengajuan kredit. Di sinilah analisis kredit harus mampu membaca kepribadian seseorang.
Prinsip 3R
Prinsip terakhir yang harus dipegang oleh Analisis Kredit adalah 3R yang meliputi hal berikut:
1. Returns
Returns di sini adalah pencapaian atas sebuah hasil yang telah dikelola oleh debitur. Dengan melihat poin ini, analisis kredit bisa melihat apakah hasil yang diperoleh dapat menutupi kredit yang dipinjamkan atau justru sebaliknya.
2. Repayment
Pada poin ini analisis kredit harus bisa menilai kira-kira dalam jangka berapa lama debitur bisa membayar kembali pinjamannya. Selain itu, poin ini juga menentukan apa kredit bisa dicicil atau justru sekaligus.
3. Risk Bearing Ability
Pada poin terakhir ini, sang debitur harus mengetahui apa dia bisa menanggung risiko (risk bearing ability) apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan. Biasanya dengan modal yang kuat usahanya bisa bertahan lama dengan pesaing lainnya.
Dari sisi analisis kredit harus bisa bertanggung jawab dengan meminta jaminan pada debitur sehingga kredit bisa dikembalikan sepenuhnya.
Dari ulasan di atas, kita bisa melihat bahwa tugas seorang analisis kredit terbilang cukup berat. Meskipun begitu, peran mereka sangat penting dalam keuangan , khususnya sistem kredit bank.
Apa kamu tertarik menjadi analisis kredit?