IDN Times/Auriga Agustina
Penetapan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia juga akan mempengaruhi suku bunga yang dibebankan kepada nasabah oleh bank tradisional. Jadi, jika suku bunga acuan atau BI Rate naik, maka suku bunga kredit akan naik.
Hal ini juga berlaku untuk kondisi yang sebaliknya. Ada beberapa aspek keuangan kita yang mungkin terpengaruh, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pinjaman pribadi
Salah satu jenis pinjaman atau kredit yang sering diberikan oleh masyarakat adalah pinjaman pribadi. Tentu saja, tingkat suku bunga akan dipengaruhi oleh perubahan BI Rate yang ditetapkan oleh bank sentral.
Semakin tinggi tingkat bunga, semakin mahal uang yang harus kamu bayarkan untuk melunasi bunga pinjaman.
2. Kredit pemilikan rumah (KPR)
BI Rate juga berpegaruh terhadap tinggi rendahnya suku bunga KPR. Semakin tinggi BI Rate, semakin tinggi juga suku bunga KPR, begitu juga sebaliknya.
Perubahan ini biasanya tidak segera terjadi. Namun, itu masih akan berdampak pada jumlah uang yang harus kamu keluarkan untuk melunasi rumah kamu.
3. Tabungan dan deposito
Hal lain yang dipengaruhi suku bunga acuan adalah suku bunga dari deposito dan tabungan. Jika suku bunga acuan turun, suku bunga deposito juga akan lebih rendah. Namun, jika BI Rate naik, maka suku bunga deposito akan lebih tinggi.
4. Nilai tukar rupiah
Jika kamu sering harus bertransaksi dengan uang asing, sebaiknya perhatikan BI Rate. Hal ini karena nilai tukar akan dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga acuan. Biasanya fluktuasi nilai tukar yang berlebihan dapat dikendalikan oleh pemerintah, salah satunya dengan menaikkan BI Rate.