Ilustrasi dolar AS (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ada sejumlah instrumen investasi yang dianggap sebagai safe haven. Salah satu yang paling populer adalah emas. Sudah rahasia umum apabila aset ini dianggap sebagai lindung nilai. Sebagai komoditas fisik, emas tidak dapat dicetak seperti uang, dan nilainya tidak terpengaruh oleh keputusan suku bunga yang dibuat oleh bank sentral.
Karena emas secara historis mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu, emas berfungsi sebagai bentuk asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang memburuk. Saat peristiwa buruk terjadi dan berlangsung lama, investor mungkin memutuskan untuk menyimpan dana mereka dalam bentuk emas, sehingga harganya naik. Selain itu, ketika ada ancaman inflasi, nilai emas meningkat karena dihargakan dalam dolar AS.
Kemudian ada Surat Utang Negara (Treasury Bills/T-bills). Ini adalah surat utang yang didukung oleh kepercayaan dan kredit penuh dari pemerintah AS, sehingga dianggap sebagai tempat berlindung yang aman bahkan di tengah iklim ekonomi yang tidak menentu.
T-bills juga dianggap bebas risiko, karena setiap pokok yang diinvestasikan akan dibayarkan kembali oleh pemerintah ketika surat utang tersebut jatuh tempo. Oleh karena itu, investor cenderung lari ke sekuritas ini pada saat terjadi kekacauan ekonomi.
Beberapa mata uang juga dianggap sebagai safe haven. Di pasar yang bergejolak, investor dan pedagang mata uang mungkin ingin mengonversi kepemilikan uang tunai ke dalam mata uang ini untuk perlindungan.
Franc Swiss dianggap sebagai mata uang safe haven. Karena stabilitas pemerintah Swiss dan sistem keuangannya, franc Swiss biasanya menghadapi tekanan naik yang kuat yang berasal dari peningkatan permintaan asing. Swiss memiliki industri perbankan yang besar, aman, dan stabil, pasar modal dengan volatilitas rendah, hampir tidak ada pengangguran, standar hidup yang tinggi, dan angka neraca perdagangan yang positif.
Kemerdekaan Swiss dari Uni Eropa juga membuatnya kebal terhadap peristiwa politik dan ekonomi negatif yang terjadi di wilayah tersebut.
Selain franc Swiss, yen Jepang dan dolar AS juga dianggap sebagai aset safe haven. Sering kali dolar AS menjadi aset safe haven standar bagi perusahaan yang menghadapi ketidakpastian mata uang domestik karena dolar AS adalah mata uang cadangan dunia dan denominasi untuk banyak transaksi bisnis internasional.