Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Stop Loss dan Take Profit? Simak Cara Menggunakannya!

ilustrasi investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Dalam trading, stop loss dan take profit penting untuk mengelola risiko dan mengamankan keuntungan
  • Stop loss membatasi kerugian dengan menutup posisi otomatis, sementara take profit mengunci keuntungan saat harga mencapai target
  • Menentukan titik stop loss dan take profit harus rasional, menggunakan indikator teknikal, dan memperhatikan rasio risk reward

Dalam dunia trading, entah itu di pasar saham atau forex terdapat dua fitur penting yang dapat membantu dalam mengelola risiko dan juga mengamankan keuntungan, yaitu stop loss dan take profit. Kedua fitur ini memang kerap digunakan oleh para trader untuk bisa menetapkan batas otomatis dalam penutupan posisi, sehingga nantinya keputusan jual beli tidak hanya bergantung pada emosi atau spekulasi.

Stop loss memiliki fungsi penting untuk membatasi kerugian dengan cara menutup posisi secara otomatis pada saat harganya sudah mulai bergerak ke arah yang merugikan. Sedangkan untuk take profit justru mengunci keuntungan pada saat harganya sudah mencapai target. Oleh sebab itu, coba kenali kedua fitur penting tersebut dan cara menggunakannya agar bisa menjaga portofolio tetap sehat untuk jangka panjang.

1. Mengenal fungsi stop loss untuk menghindari kerugian berlebih

ilustrasi reksadana pasar uang (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Stop loss merupakan fitur yang memungkinkan para trader untuk menentukan titik harga tertentu, yaitu di mana posisinya akan secara otomatis ditutup apabila harga bergerak berlawanan arah. Fitur ini memang sangat berguna untuk bisa memproteksi modal dari risiko kerugian yang lebih besar akibat pergerakan pasar yang mungkin tidak terduga sebelumnya.

Setidaknya dengan menentukan stop loss, maka para trader tidak perlu repot-repot mengawasi layar secara terus-menerus untuk bisa menghentikan kerugian secara manual. Stop loss memiliki sistem kerja otomatis yang memang disesuaikan dengan perintah, sehingga para trader bisa lebih tenang dan juga tidak mudah terpancing untuk mengambil keputusan secara gegabah.

2. Take profit merupakan alat untuk mengamankan keuntungan

ilustrasi investasi forex (pexels.com/Pixabay)

Take profit merupakan kebalikan dari stop loss, yaitu fitur yang memang dapat menetapkan batas atas untuk bisa menutup posisi secara otomatis ketika keuntungannya telah mencapai target tertentu. Hal ini dapat memungkinkan para trader untuk tidak perlu khawatir akan kehilangan potensi keuntungan apabila harga dari trading tersebut tiba-tiba berbalik arah.

Setidaknya dengan take profit, maka para trader bisa berusaha mengunci profit pada waktu yang tepat tanpa harus selalu memantau grafik harga secara aktif. Penggunaan fitur ini juga sangat disarankan, khususnya bagi para trader yang mungkin telah memiliki strategi khusus terkait keuntungan spesifik yang memang ingin diperolehnya.

3. Cara menentukan level stop loss dan take profit yang ideal

ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Menentukan titik stop loss dan take profit ternyata tidak bisa dilakukan sembarangan, sebab harus mempertimbangkan soal analisis teknikal dan juga toleransi risiko yang dimiliki. Pada umumnya trader menggunakan indikator, seperti rata-rata pergerakan support resistance atau volatilitas pasar agar bisa menempatkan batas harga secara lebih rasional.

Strategi yang baik tentunya dapat memastikan rasio risk reward tetap dalam potensi yang seimbang, misalnya 1 banding 2, yaitu potensi keuntungan dua kali lipat daripada risiko kerugian. Setidaknya dengan cara tersebut, maka walau beberapa posisi mungkin mengalami kerugian, namun keuntungan lain yang diperoleh tetap bisa menutupnya.

4. Kesalahan umum yang perlu dihindari dalam penggunaan stop loss dan take profit

ilustrasi investasi (pexels.com/Alesia Kozik)

Kesalahan paling umum yang dilakukan oleh orang-orang adalah dengan menempatkan stop loss terlalu dekat dengan harga pasar saat ini, sehingga itulah yang bisa menyebabkan posisi ditutup terlalu cepat akibat adanya fluktuasi kecil. Sebaliknya hindari untuk menempatkan take profit terlalu jauh, sebab harganya mungkin tidak pernah bisa mencapai target tersebut.

Para trader tentunya harus terus belajar dari pengalaman dan secara rutin melakukan evaluasi terkait strategi yang digunakan, termasuk untuk mengatur ulang level stop loss dan take profit. Kedisiplinan dan fleksibilitas dalam mengatur dua fitur tersebut merupakan kunci penting agar trader yang dilakukan tetap terkendali dengan baik.

Stop loss dan take profit memang merupakan dua alat penting yang bisa membantu para trader untuk mengelola risiko dan juga memperoleh keuntungan yang sesuai dengan target. Dengan menggunakan keduanya secara tepat, maka para trader bisa menghindari keputusan emosional yang mungkin dapat merugikan. Bijaklah dalam menggunakan fitur tersebut agar trading yang dilakukan tetap aman!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deska Chalis
EditorDeska Chalis
Follow Us