Selama puluhan tahun, portofolio 60/40 dianggap sebagai strategi investasi paling seimbang. Dengan komposisi 60 persen saham, dan 40 persen obligasi, kombinasi ini diyakini mampu memberikan perlindungan di segala kondisi pasar. Saham menawarkan potensi pertumbuhan, sementara obligasi yang lebih konservatif berfungsi sebagai penyeimbang volatilitas.
Secara historis, strategi ini memang terbukti cukup efektif. Menurut Senior Editor Morningstar, Emelia Fredlick, hanya ada satu periode dalam 150 tahun terakhir ketika portofolio 60/40 mengalami kinerja lebih buruk dibanding pasar saham, dan itu terjadi sekarang.
Lantas, apakah ini menandakan akhir dari kejayaan portofolio 60/40?