- Dana Indeks S&P 500: Memberikan eksposur pada 500 perusahaan publik terbesar di Amerika, mencakup berbagai sektor, serta menawarkan potensi pertumbuhan signifikan.
- Obligasi Pemerintah Jangka Pendek: Berfungsi sebagai penyangga kas, menurunkan volatilitas portofolio saat pasar menghadapi koreksi atau resesi.
Mengenal Strategi Portofolio 2-Fund ala Warren Buffett

- Portofolio 2-fund adalah strategi investasi sederhana dengan alokasi 90:10 antara dana indeks S&P 500 dan obligasi pemerintah AS jangka pendek.
- Filosofi investasi berbiaya rendah dan jangka panjang, serta diversifikasi dasar antara saham dan obligasi menjadi alasan utama memilih strategi ini.
- Portofolio 2-fund memiliki tingkat kegagalan rendah, hanya 2,3 persen dalam periode pensiun 30 tahun dengan aturan penarikan 4 persen.
Mewujudkan keuntungan hingga jutaan dolar melalui portofolio investasi mungkin terdengar seperti mimpi yang terlalu indah untuk menjadi nyata. Namun, dengan strategi yang tepat, impian tersebut bukanlah hal mustahil.
Banyak investor sukses membuktikan bahwa konsistensi, disiplin, serta pemilihan instrumen investasi yang bijak mampu membawa hasil signifikan dalam jangka panjang.
Salah satu pendekatan yang kerap dijadikan acuan adalah nasihat dari Warren Buffett, miliarder sekaligus investor legendaris dunia. Buffett dikenal luas dengan filosofi investasinya yang sederhana, berbiaya rendah, dan berorientasi jangka panjang.
Prinsip ini membuatnya dijuluki “Oracle of Omaha” karena kemampuannya membaca peluang pasar dengan cara yang praktis namun efektif. Melalui strategi portofolio yang mudah diterapkan, ia mengajarkan bahwa membangun kekayaan tidak harus rumit atau penuh spekulasi, melainkan bisa dilakukan dengan konsistensi dan kesabaran.
1. Apa Itu strategi portofolio 2-fund?

Portofolio 2-fund adalah strategi yang menekankan kesederhanaan dalam berinvestasi. Konsep ini mengalokasikan aset 90:10 antara dana indeks S&P 500 dan obligasi pemerintah AS jangka pendek.
Dalam surat kepada pemegang saham Berkshire Hathaway, Buffett menyebut bahwa ia menyarankan pengelola dana untuk istrinya menempatkan 90 persen di dana indeks S&P 500 berbiaya rendah, seperti yang ditawarkan Vanguard, dan 10 persen di obligasi pemerintah jangka pendek.
Strategi ini sering disebut “lazy portfolio” karena struktur yang sederhana, minim riset, dan mudah dikelola. Meski begitu, pendekatan ini tetap memberikan diversifikasi dasar antara saham dan obligasi, misalnya melalui dana indeks pasar saham total dan dana indeks pasar obligasi total dengan biaya rendah.
2. Alasan memilih strategi 2-fund

Filosofi ini sejalan dengan ajaran John Bogle, pendiri Vanguard, yang menekankan pentingnya investasi berbiaya rendah dan menghindari kesalahan besar. Buffett menekankan investasi jangka panjang dengan prinsip sederhana namun efektif.
Beberapa komponen utama strategi ini meliputi:
Kritik terhadap portofolio ini biasanya terkait konsentrasi di saham besar AS dan minimnya diversifikasi ke kelas aset lain seperti saham internasional atau real estate investment trust (REIT). Meski demikian, bagi investor yang mencari strategi sederhana, portofolio ini tetap menarik.
3. Performa portofolio

Hasil uji historis menunjukkan bahwa portofolio 2-fund memiliki tingkat kegagalan rendah, hanya 2,3 persen dalam periode pensiun 30 tahun dengan aturan penarikan 4 persen. Kehadiran obligasi jangka pendek membantu menstabilkan portofolio tanpa mengurangi tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) secara signifikan.
Strategi ini dapat diterapkan melalui produk dari manajer aset ternama seperti Vanguard, BlackRock, Schwab, atau Fidelity. Contohnya, Vanguard 500 Index Investor (VFINX) atau Vanguard S&P 500 ETF (VOO) untuk saham, serta Vanguard Short-Term Treasury Index Fund (VSBIX) atau Vanguard Short-Term Treasury ETF (VGSH) untuk obligasi.
Strategi portofolio 2-fund ala Warren Buffett menawarkan metode investasi pensiun yang sederhana, murah, dan relatif stabil. Meskipun kurang diversifikasi, strategi ini cocok bagi investor yang mengutamakan kemudahan dan fokus jangka panjang. Untuk alternatif lebih beragam, kombinasi 60% saham total dan 40% obligasi total bisa menjadi pilihan yang bijak.