Bank Indonesia (BI) akan uji coba QRIS di China
Perluasan QRIS ke China akan memudahkan perdagangan antarnegara
QRIS sudah bisa digunakan di empat negara, termasuk Jepang yang baru diresmikan
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) akan memulai uji coba interkoneksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di China. BI bekerja sama dengan People's Bank of China (PBoC) dalam uji coba ini.
Jika berhasil diterapkan, China akan jadi negara kelima yang menerima pembayaran lewat QRIS. Layanan pembayaran digital itu telah bisa dipakai di Malaysia, Singapura, Thailand, dan Jepang.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan setelah uji coba berjalan dengan baik, perluasan penggunaan QRIS ke China akan dimulai. Junanto berharap persiapan uji coba berjalan baik.
"Perluasan QRIS ke China diharapkan dapat diwujudkan setelah seluruh proses uji coba dan kesiapannya dapat berjalan dengan baik," kata Junanto dikutip dari keterangan resmi, Minggu (17/8/2025).
Junanto mengatakan, perluasan QRIS ke China akan memfasilitasi perdagangan antarnegara secara lebih efisien, khususnya bagi UMKM. Kebijakan ini juga bisa mendorong pertumbuhan sektor pariwisata kedua negara.
"Uji coba akan melibatkan ASPI, UnionPay International (UPI), dan perwakilan penyelenggara jasa sistem pembayaran," kata Junanto.
Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2019, QRIS kini sudah bisa digunakan di empat negara, yakni Thailand, Malaysia, Singapura, serta Jepang yang baru diresmikan hari ini.
Hingga Juni 2025, implementasi QRIS Antarnegara telah menunjukkan hasil yang membanggakan. Kerja sama QRIS Antarnegara dengan Thailand tercatat mencapai 994.890 transaksi dengan nominal sebesar Rp437,54 miliar sejak diluncurkan Agustus 2022.
Volume transaksi QRIS Antarnegara Indonesia-Malaysia mencapai 4,31 juta transaksi dengan nominal sebesar Rp1,15 triliun sejak diluncurkan Mei 2023. QRIS Antarnegara dengan Singapura yang diluncurkan pada tanggal 17 November 2023 pun telah mencatatkan 238.216 transaksi dengan nominal sebesar Rp77,06 miliar.