Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank of America Siap Beli Kembali Saham Rp651 Triliun Mulai 1 Agustus

Ilustrasi Bendera AS (unsplash.com/David Vives)
Ilustrasi Bendera AS (unsplash.com/David Vives)
Intinya sih...
  • Dewan direksi Bank of America menyetujui program pembelian kembali saham senilai 40 miliar dolar AS (Rp651,6 triliun) sebagai pengganti program sebelumnya yang akan berakhir pada 1 Agustus 2025.
  • Bank of America mencatat kapasitas tersisa pada program buyback sebelumnya masih sebesar 9,1 miliar dolar AS (Rp148,2 triliun) dan memutuskan menambah kapasitas buyback menjadi 40 miliar dolar AS (Rp651,6 triliun).
  • Pengumuman buyback membuat saham Bank of America naik 1 persen di pasar New York. Selain itu, bank ini juga merilis laporan keuangan kuartal II yang sedikit di bawah ekspektasi pendapatan namun laba per saham meng

Jakarta, IDN Times - Bank of America Corp. mengumumkan program pembelian kembali saham (stock buyback) senilai 40 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp651,6 triliun), pada Rabu (23/7/2025). Dewan direksi perusahaan menyetujui program baru ini dan menegaskan pelaksanaannya akan dimulai setelah program sebelumnya berakhir pada 1 Agustus 2025.

Pengumuman tersebut langsung berdampak positif pada harga saham Bank of America yang naik 1 persen di pasar New York. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengoptimalkan nilai pemegang saham di tengah volatilitas pasar global.

1. Pengesahan program oleh dewan

Dewan direksi Bank of America mengesahkan otorisasi buyback saham senilai 40 miliar dolar AS (Rp651,6 triliun) sebagai pengganti otorisasi sebelumnya yang akan selesai pada 1 Agustus 2025.

"Dewan memberikan lampu hijau untuk rencana baru setelah 1 Agustus, usai skema sebelumnya berakhir," menurut pernyataan resmi perusahaan, dilansir Insight.

Keputusan buyback skala besar tersebut mempertegas kepercayaan manajemen pada ketahanan permodalan dan prospek jangka panjang Bank of America dalam menghadap tantangan ekonomi mendatang.

2. Kapasitas buyback tersisa Rp148,2 triliun

Bank of America mencatat kapasitas tersisa pada program buyback sebelumnya masih sebesar 9,1 miliar dolar AS (Rp148,2 triliun). Program terdahulu ini sendiri diumumkan pada 2024 dengan nilai otorisasi 25 miliar dolar AS (Rp407,2 triliun).

Keputusan menambah kapasitas buyback menjadi 40 miliar dolar AS (Rp651,6 triliun) disampaikan langsung manajemen sebagai bentuk fleksibilitas pengelolaan modal.

"Langkah baru ini membatalkan rencana lama dan memberi ruang lebih besar untuk fleksibilitas pengembalian modal," menurut pernyataan perusahaan, dilansir Bloomberg.

3. Dampak buyback terhadap pasar dan posisi keuangan Bank of America

Pengumuman buyback ini membuat saham Bank of America langsung naik 1 persen di perdagangan sesi akhir New York. Kenaikan ini menjadi reaksi positif pelaku pasar atas gagasan bahwa bank kini punya dana berlebih dan mengembalikannya ke saham.

Selain memutuskan buyback, Bank of America juga merilis laporan keuangan kuartal II yang sedikit di bawah ekspektasi pendapatan, namun laba per saham mengungguli proyeksi analis, yakni 0,89 dolar AS (Rp14,4 ribu) per saham dari estimasi 0,86 dolar AS (Rp14 ribu).

CEO Bank of America, Brian Moynihan, menegaskan bahwa kebijakan ini tetap menjaga kekuatan modal di atas batas minimum, seraya mempertahankan tingkat modal di atas persyaratan minimum. Keputusan ini selaras dengan hasil stress test Federal Reserve bulan Juni 2025 yang menyatakan bank-bank besar AS mampu bertahan terhadap tekanan ekonomi dan pasar yang ekstrem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us