Jakarta, IDN Times - Tidak dapat dipungkiri bahwa wabah virus COVID-19 membuat pasar uang menjadi sensitif, khususnya pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang mana sering terjadi ‘kebakaran’ di sana. Dalam situasi seperti ini, para trader dan pedagang saham memainkan perannya untuk mengambil keuntungan dengan melakukan aksi jual beli saham dengan cepat.
Lain halnya dengan para investor saham yang beraksi pada pasar saham untuk kepentingan jangka panjang. Artinya, jual beli saham yang dilakukan harus berdasarkan analisis fundamental perusahaan dengan kualitas saham yang sehat dan mapan.
Apabila dilihat, trader dan investor sama-sama berada pasar uang dan bermain dengan instrumen yang ada disana. Namun, trader dan investor pada dasarnya berbeda. Apa saja perbedaannya? Simak ulasannya berikut ini.