Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bitcoin vs Ethereum, Mana yang Lebih Unggul?

Ilustrasi Ethereum dan Bitcoin (freepik.com)
Intinya sih...
  • Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang diperkenalkan pada tahun 2009 oleh sosok misterius bernama Satoshi Nakamoto.
  • Ethereum muncul dengan white paper pada tahun 2013 dan resmi diluncurkan pada 2015, merupakan proyek open-source yang terus berkembang dan didukung oleh komunitas.
  • Perbedaan utama keduanya terletak pada mekanisme validasi transaksi, kecepatan transaksi, biaya transaksi, keamanan, dan fungsi sebagai aset investasi serta platform berbagai aset digital seperti NFT dan aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Ethereum dan Bitcoin merupakan dua cryptocurrency paling populer dan terbesar di dunia saat ini jika dilihat dari kapitalisasi pasar. Bitcoin masih mendominasi sebagai yang teratas dengan nilai pasar mencapai lebih dari $1,72 triliun, menjadikannya aset digital paling berpengaruh dan banyak digunakan.

Sementara itu, Ethereum menempati posisi kedua dengan kapitalisasi pasar sekitar $256 miliar, yang mencerminkan perannya sebagai platform utama untuk pengembangan aplikasi terdesentralisasi dan berbagai inovasi blockchain lainnya. Data ini menunjukkan betapa pentingnya kedua mata uang digital ini dalam ekosistem kripto global.

Simak perbedaan keduanya di bawah ini sebagaimana dilansir GOBankingRates.

1. Mengenal Bitcoin

Ilustrasi investasi bitcoin (freepik.com)
Ilustrasi investasi bitcoin (freepik.com)

Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang diperkenalkan pada tahun 2009 oleh sosok misterius bernama Satoshi Nakamoto. Bitcoin hadir sebagai alternatif dari mata uang fiat tradisional dengan sistem keuangan terdesentralisasi yang transparan dan dapat diakses oleh siapa saja.

Bitcoin beroperasi di atas teknologi blockchain, di mana transaksi terjadi antar dompet bitcoin dengan menggunakan kunci privat yang memberikan bukti matematis keaslian transaksi. Sistem kriptografi menjamin integritas dan urutan kronologis transaksi, sementara konsensus jaringan memastikan validitas transaksi.

Jumlah bitcoin dibatasi maksimal sebanyak 21 juta koin. Setelah semua koin tercapai, bitcoin hanya dapat diperdagangkan tanpa penambahan koin baru.

2. Mengenal Ethereum

Ilustrasi Ethereum (freepik.com)

Ethereum muncul dengan white paper pada tahun 2013 dan resmi diluncurkan pada 2015. Berbeda dengan bitcoin, Ethereum merupakan proyek open-source yang terus berkembang dan didukung oleh komunitas.

Ethereum juga berbasis jaringan terdesentralisasi dan peer-to-peer, dengan fokus memperluas akses layanan finansial dan perdagangan. Keunggulan Ethereum adalah kemampuannya mendukung pengembangan cryptocurrency lain serta menjalankan smart contracts—program otomatis yang berjalan ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Berbeda dengan bitcoin, Ethereum tidak memiliki batasan jumlah token yang dapat diterbitkan.

3. Perbedaan cara kerja Bitcoin dan Ethereum

Ilustrasi Ethereum dan Bitcoin (freepik.com)

Perbedaan utama keduanya terletak pada mekanisme validasi transaksi. Bitcoin menggunakan sistem proof-of-work, sedangkan Ethereum beralih dari proof-of-work ke proof-of-stake pada 2022 untuk efisiensi energi dan kecepatan lebih baik.

  • Kecepatan transaksi

Ethereum mampu memproses transaksi dalam hitungan detik, jauh lebih cepat dibandingkan bitcoin yang dapat memakan waktu hingga 10 menit.

  • Biaya transaksi

Struktur biaya keduanya berbeda. Bitcoin mengenakan biaya berdasarkan jumlah transaksi yang bersifat opsional namun sebagai insentif agar transaksi diproses lebih cepat. Ethereum memberlakukan biaya dasar ditambah tip insentif, sehingga biaya transaksi Ethereum biasanya lebih tinggi, terutama saat jaringan sibuk.

  • Keamanan

Bitcoin dan Ethereum sama-sama menerapkan enkripsi dan sistem keamanan canggih. Bitcoin sulit diserang karena konsumsi energi jaringan yang besar, sedangkan Ethereum menggunakan sistem proof-of-stake yang mengharuskan pengguna mempertaruhkan koin mereka untuk menjaga keamanan jaringan.

  • Fungsi Bitcoin dan Ethereum

Bitcoin lebih banyak digunakan sebagai aset investasi dan penyimpan nilai, sementara Ethereum juga berfungsi sebagai platform untuk berbagai aset digital seperti NFT dan aplikasi terdesentralisasi (dApps).

  • Mana yang lebih baik untuk dibeli?

Bitcoin adalah pilihan populer bagi mereka yang mencari alternatif mata uang fiat dan stabilitas jangka panjang, walaupun volatilitas tetap ada. Ethereum menawarkan lebih banyak fungsi di luar sekadar mata uang digital, cocok bagi pengguna yang ingin eksplorasi teknologi blockchain dan berbagai aplikasi digital.

Baik bitcoin maupun ethereum telah mengalami kenaikan nilai yang signifikan sejak peluncurannya, namun keduanya masih tergolong eksperimen teknologi dengan risiko tertentu. Tidak ada otoritas sentral yang bisa dihubungi jika terjadi masalah, dan biaya transaksi bisa jauh lebih mahal dibandingkan metode pembayaran tradisional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us