Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Boeing (unsplash.com/ Sven Piper)
Boeing (unsplash.com/ Sven Piper)

Intinya sih...

  • Boeing mengajukan pengecualian aturan emisi FAA untuk lanjut produksi 777F hingga 2027.

  • Penundaan sertifikasi 777-8 Freighter dorong Boeing pertahankan produksi 777F.

  • Aturan emisi baru FAA ikuti standar ICAO.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Boeing mengajukan permohonan kepada Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan pengecualian terhadap aturan emisi karbon baru yang akan berlaku mulai 2028. Melalui permohonan ini, Boeing berharap dapat tetap memproduksi dan menjual tambahan 35 unit pesawat kargo tipe 777 Freighter (777F) sebelum regulasi tersebut membatasi produksinya.

Langkah ini diambil seiring meningkatnya permintaan global terhadap pesawat kargo dan keterlambatan penyelesaian program pesawat kargo generasi terbaru, 777-8 Freighter.

1. Boeing ajukan pengecualian aturan emisi untuk lanjut produksi 777F hingga 2027

Boeing menyampaikan kepada FAA bahwa perusahaan memerlukan kelonggaran agar dapat terus memproduksi dan menjual pesawat kargo 777F hingga 2027. Hal ini terkait dengan aturan emisi baru yang akan mewajibkan seluruh pesawat baru memenuhi standar karbon internasional yang lebih ketat mulai awal 2028.

Dalam dokumen resmi Boeing menjelaskan bahwa permohonan pengecualian tersebut diajukan untuk menjaga ketersediaan pasokan bagi pelanggan kargo global di tengah penundaan produksi model penerus, yakni 777-8 Freighter. Perusahaan juga menegaskan bahwa tingkat produksi 777F masih sesuai dengan tingginya permintaan dari operator kargo besar hingga beberapa tahun mendatang.

Sementara itu, juru bicara FAA menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang meninjau permohonan Boeing tersebut secara menyeluruh.

“Kami akan menilai berdasarkan keselamatan penerbangan, kepatuhan lingkungan, serta kebutuhan industri,” ujarnya, dilansir Reuters.

2. Penundaan sertifikasi 777-8 Freighter dorong Boeing pertahankan produksi 777F

Boeing semula berencana meluncurkan pesawat kargo generasi terbaru, 777-8 Freighter, pada awal 2028. Namun, pengembangan program tersebut menghadapi berbagai kendala, seperti proses sertifikasi yang berlangsung lebih lama dari perkiraan serta penyesuaian teknis terhadap standar emisi internasional yang baru.

Pejabat Boeing menyebut bahwa jadwal sertifikasi 777-8 Freighter berpotensi mundur hingga 2030. Kondisi ini membuat perusahaan berupaya mempertahankan produksi pesawat 777F lebih lama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan utama di sektor kargo udara, termasuk FedEx dan Qatar Airways.

“Permintaan terhadap pesawat kargo berbadan lebar tetap kuat, sementara kami bekerja keras untuk memastikan 777-8 Freighter memenuhi seluruh regulasi lingkungan,” kata juru bicara Boeing, dikutip Investing.

3. Aturan emisi baru FAA ikuti standar ICAO

Peraturan emisi baru yang tengah disusun oleh FAA mengacu pada Carbon Dioxide Emissions Standard for Aircraft yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Berdasarkan aturan tersebut, mulai 2028, pesawat baru yang tidak memenuhi batas emisi karbon tidak akan diizinkan untuk diproduksi maupun dikirim kepada pelanggan.

Para analis memperkirakan bahwa pengecualian yang diajukan Boeing kemungkinan bersifat sementara dan hanya berlaku hingga pesawat kargo 777-8 Freighter siap diproduksi massal. Meski demikian, langkah ini dinilai dapat menjadi preseden penting bagi produsen lain yang menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan kebutuhan pasar dengan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team