Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serikat Pekerja Boeing Setujui Kontrak, Akhiri Mogok Kerja 101 Hari

Serikat Pekerja Boeing Setujui Kontrak, Akhiri Mogok Kerja 101 Hari
Boeing (unsplash.com/ Sven Piper)
Intinya sih...
  • Persetujuan kontrak mengakhiri mogok kerja 101 hari di Boeing St. Louis, dengan 68 persen suara mendukung. Kontrak lima tahun termasuk kenaikan upah 24 persen dan bonus tanda tangan 6 ribu dolar AS.
  • Mogok kerja mengganggu produksi pesawat tempur F-15EX, F/A-18, T-7, dan bagian sayap 777X, menyebabkan keterlambatan pengiriman sekitar sembilan bulan dibanding jadwal awal.
  • Negosiasi kontrak sempat terhenti setelah tawaran awal ditolak oleh serikat pekerja. Tekanan dari anggota kongres dan serikat memotivasi pembicaraan kembali hingga kesepakatan final pada November 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sekitar 3.200 pekerja Boeing di wilayah St. Louis menyetujui kontrak kerja baru pada Kamis (13/11/2025), mengakhiri mogok kerja yang berlangsung selama 101 hari. Kesepakatan ini menandai berakhirnya aksi mogok yang telah menghambat produksi jet tempur dan program penting lainnya.

Mogok kerja yang dimulai pada Agustus 2025 dilakukan oleh anggota serikat pekerja International Association of Machinists and Aerospace Workers District 837, yang merakit pesawat tempur F-15EX, F/A-18, T-7, serta bagian sayap untuk pesawat komersial 777X. Protes tersebut menyebabkan keterlambatan pengiriman F-15EX kepada Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).​

1. Persetujuan kontrak yang mengakhiri mogok

ilustrasi kontrak kerja (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi kontrak kerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Pekerja Boeing di St. Louis memberikan 68 persen suara yang mendukung dan 32 persen suara yang menolak kontrak lima tahun perusahaan Boeing.

Kesepakatan ini termasuk kenaikan upah sebesar 24 persen selama lima tahun serta bonus tanda tangan sebesar 6 ribu dolar AS (Rp100,2 juta). Namun, beberapa tunjangan seperti unit saham terbatas dan bonus retensi dihapuskan untuk mengganti kenaikan tunai di muka.

"Anggota menyadari bahwa tidak peduli berapa lama kami mogok, kami tidak akan mendapatkan banyak tambahan dari kontrak ini," kata seorang pekerja serikat, dilansir CNBC.

2. Dampak mogok terhadap produksi pesawat tempur

Serikat Pekerja Boeing Setujui Kontrak, Akhiri Mogok Kerja 101 Hari
Pabrik pesawat Boeing di Everett, Washington, Amerika Serikat (AS). (dok. Boeing)

Mogok yang dimulai pada Agustus 2025, mengganggu produksi dan pengiriman pesawat tempur F-15EX ke Angkatan Udara AS, menyebabkan keterlambatan sekitar sembilan bulan dibanding jadwal awal. Selain itu, produksi pesawat dan komponen lain seperti F/A-18 dan bagian sayap 777X juga terhambat.

Boeing mengaku dampak finansial terhadap segmen pertahanan relatif kecil, namun pengiriman dan jadwal produksi mengalami gangguan signifikan. CEO Boeing Defense, Space & Security, Steve Parker, menyatakan perusahaan telah mengambil langkah antisipasi selama mogok berlangsung.​

3. Reaksi serikat pekerja serta perusahaan

Serikat Pekerja Boeing Setujui Kontrak, Akhiri Mogok Kerja 101 Hari
Kontrak Kerja (freepik.com/freepik)

Negosiasi kontrak sempat terhenti pada September 2025 setelah tawaran awal perusahaan ditolak oleh serikat. Tekanan dari anggota kongres dan serikat akhirnya memotivasi pembicaraan kembali pada akhir Oktober 2025 yang berujung pada kesepakatan final pada awal November 2025.

Steve Parker menulis dalam surat kepada pekerja bahwa perubahan pada kontrak bertujuan untuk menghadirkan lebih banyak tunai langsung dan menghapus pembatasan hari cuti. Serikat pekerja menyatakan meskipun kontrak belum ideal, mereka memilih untuk mengakhiri mogok demi mendukung pelanggan dan mendapat kembali penghasilan.​

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

OpenAI Tolak Perintah Pengadilan Serahkan 20 Juta Percakapan ChatGPT

15 Nov 2025, 23:29 WIBBusiness