Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi aset. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ada sejumlah jenis istilah cadangan dalam perbankan. Selain cadangan cadangan kas dan cadangan bank, cadangan likuiditas juga sangat penting bagi bank. Sesuai namanya, ini berkaitan erat likuiditas bank itu sendiri.

Agar kamu dapat memhami istilah cadangan likuiditas ini, berikut IDN Times sudah menghimpun penjelasan mengenai istilah tersebut dalam artikel berikut ini.

1. Memahami likuiditas

(unsplash.com/Arlington Research)

Konsep likuiditas utamanya mengacu pada efisiensi. Efisiensi yang dimaksud ialah kemudahan pada aset atau sekuritas agar dapat dikonversi menjadi uang tunai sesegera mungkin tanpa mempengaruhi harga pasarnya. Aset yang paling likuid dari semuanya adalah uang tunai itu sendiri.

Bank Indonesia mendefinisikan likuiditas atau liquidity yakni kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban terutama yang harus dilunasi sesegera mungkin dalam waktu singkat. Perusahaan dinilai likuid ketika memiliki alat pembayaran berupa aktiva lancar yang jumlahnya lebih besar dari jumlah kewajiban.

2. Pengertian cadangan likuiditas

ilustrasi persentase (Pexels/Lukas)

Cadangan likuiditas adalah deposit bank yang tunduk pada persyaratan cadangan yang diberlakukan oleh bank sentral. Setoran semacam itu dapat digunakan, dalam sebagian jumlah untuk pinjaman melalui proses perbankan cadangan fraksional. 

Sebagian yang lain, ditentukan oleh persyaratan cadangan Bank Indonesia, yakni harus disimpan oleh bank dan cukup tersedia untuk penarikan yang sifatnya segera atas permintaan nasabah. Tujuannya adalah untuk memberikan bantalan keuangan bagi sektor perbankan dan menghindari bank runs.

Sedangkan yang dimaksud dengan cadangan likuiditas, kamus bank Indonesia mendefinisikannya sebagai persentase tertentu dari dana pihak ketiga atau nasabah yang wajib disimpan di bank Indonesia dalam bentuk giro.

3. Memahami cadangan likuiditas

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Cadangan likuiditas yang dapat dicadangkan adalah meliputi rekening tabungan dan rekening transaksi. Rekening transaksi mencakup simpanan yang tersedia bagi pemilik rekening, seperti rekening giro atau rekening giro saham. 

Rekening ini dapat diakses melalui penarikan tunai, penggunaan kartu debit atau cek, atau transfer elektronik. Rekening transaksi yang dimaksud, ialah yang digunakan baik oleh individu maupun institusi. 

Hal ini dikarenakan nasabah bank dapat menarik setiap saat, Bank Indonesia mengharuskan persentase tertentu disimpan untuk di bank dan tidak boleh disalurkan dalam bentuk pinjaman.

4. Jenis-jenis cadangan likuiditas

(Pixabay.com/photomix-company-1546875)

1. Cadangan likuiditas nonpersonal

Cadangan likuiditas nonpersonal adalah rekening yang dimiliki oleh lembaga, bukan perorangan, yang membayar tingkat bunga dan memiliki tanggal jatuh tempo yang ditentukan sebelum deposan harus membayar biaya untuk menarik dana. Contoh rekening cadangan likuiditas non-personal adalah sertifikat deposito (CD) yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

2. Cadangan likuiditas fraksional

Bank Indonesia menentukan tingkat persyaratan cadangan, yang dikenakan pada nilai total simpanan yang dapat dicadangkan lembaga penyimpanan. Jika pemegang rekening meningkatkan jumlah uang yang disimpan dalam rekening simpanan mereka yang dapat dicadangkan, giro wajib minimum lembaga penyimpanan akan meningkat. 

Jumlah persyaratan cadangan yang sudah ditetapkan ini harus disimpan baik sebagai uang tunai di dalam brankas bank sendiri atau sebagai deposit yang disimpan di bank Indonesia.

Praktik ini lebih dikenal dengan istilah cadangan likuiditas fraksional karena hanya sebagian kecil dari simpanan nasabah yang disimpan untuk penarikan segera. Nilai sisa simpanan nasabah dipinjamkan sehingga bank dapat memperoleh pengembalian darinya.

5. Rekening yang tidak dapat dipesan

unsplash/Austin Distel

Banyak lembaga penyimpanan menggunakan sweep accounts atau rekening simpanan yang tidak dicadangkan. Contoh dari sweep accounts antara lain, dana pasar uang yang umumnya memperoleh tingkat bunga yang lebih tinggi daripada rekening simpanan yang dapat dicadangkan. 

Lembaga penyimpanan dapat menganalisis rekening simpanan yang dapat dicadangkan untuk menentukan apakah ada kelebihan dana yang dapat dipindahkan dari rekening dan secara otomatis akan mentransfer dana ini, kadang-kadang setiap hari, ke rekening sapuan yang tidak tunduk pada persyaratan cadangan federal.

Dengan memanfaatkan sweep account, lembaga penyimpanan menurunkan jumlah uang yang harus disimpan dalam bentuk tunai untuk memenuhi persyaratan cadangan, sehingga meningkatkan jumlah uang yang dapat dipinjamkan atau diinvestasikan untuk mendapatkan tingkat bunga atau tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

6. Giro wajib minimum

Unsplash.com/Bench Accounting

Di Indonesia, implementasi cadangan likuiditas ada pada berlakunya Giro Wajib Minimum (GWM). Pada dasarnya, Giro Wajib Minimum juga sebagai instrumen moneter atau makroprudensial yang berperan untuk mengatur uang yang beredar di masyarakat atau lebih tepatnya inflasi. Bank Indonesia sendiri selama ini menerapkan tiga jenis kebijakan Giro Wajib Minimum, antara lain:

1. Giro Wajib Minimum Primer

Yakni, alat yang digunakan untuk ekspansi atau menambah likuiditas bank ketika terjadi penurunan. GWM Primer digunakan untuk mengerem penyaluran dana dalam bentuk kredit perbankan apabila mengurangi likuiditas bank.

2. Giro Wajib Sekunder

Umumnya, bentuk GWM adalah surat berharga seperti Surat Bank Indonesia atau SBI, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, dan Surat Berharga Negara atau SBN. Cara penetapan besarnya adalah sesuai rasio dana pihak ketiga atau nasabah.

3. Giro Wajib Minimum Loan to Funding (LFR)

Jenis terakhir adalah GWM LFR. Merupakan simpanan minimum dalam mata uang rupiah yang wajib dijaga oleh bank dalam bentuk rekening giro yang disimpan di bank sentral. Nilainya sebesar persentase perhitungan selisih realisasi LFR bank dan LFR yang ditetapkan Bank Indonesia.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap mengenai cadangan likuiditas. Mungkin sebagian orang mengira cadangan likuiditas sama dengan cadangan lainnya yang berkaitan dengan keuangan. Namun, itu berbeda baik secara definisi maupun penggunaannya.

Editorial Team