Uang sedang digulung (pexels.com/Pixabay)
Harga emas cenderung meningkat seiring waktu, meskipun kenaikannya relatif lambat. Sebagai aset lindung nilai, emas lebih cocok untuk strategi investasi yang stabil. Dalam jangka panjang, emas lebih aman untuk mempertahankan kekayaan daripada mengejar keuntungan besar.
Crypto memiliki potensi keuntungan lebih besar dalam jangka panjang, tetapi dengan risiko yang lebih tinggi. Beberapa aset crypto mengalami kenaikan harga ribuan persen dalam beberapa tahun. Namun, pasar yang masih muda membuat masa depan crypto sulit diprediksi secara pasti.
Memilih antara crypto dan emas tergantung pada profil risiko masing-masing investor. Jika mencari aset stabil dengan risiko rendah, emas bisa menjadi pilihan terbaik. Sebaliknya, jika berani menghadapi volatilitas dan mengincar keuntungan besar, crypto bisa menjadi opsi menarik.
Kedua aset memiliki keunggulan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan tujuan investasi. Kombinasi emas dan crypto dalam portofolio bisa menjadi strategi cerdas untuk keseimbangan risiko dan keuntungan. Pada akhirnya, keputusan terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman terhadap masing-masing aset.
Sumber referensi:
1. Ammous, S. (2018). The Bitcoin Standard: The Decentralized Alternative to Central Banking. Wiley.Membahas Bitcoin sebagai "emas digital" dan perbandingannya dengan emas dalam hal penyimpan nilai.
2. Lucey, B., Siyu, L., & Yurong, Z. (2021). Gold vs. Bitcoin: A Comparative Analysis of Investment Performance and Risk. Finance Research Letters, 38.Menganalisis kinerja dan risiko investasi antara emas dan Bitcoin.