Apa yang Membuat Harga Mata Uang Kripto Begitu Volatil?

Pasar kripto ibarat "roller-coaster" karena pergerakan harganya yang naik turun secara drastis. Berbeda dengan pasar saham tradisional yang cenderung lebih stabil, harga mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum bisa mengalami fluktuasi yang sangat tajam dalam waktu singkat.
Apa yang menyebabkan volatilitas yang tinggi ini? Apakah investasi di dunia kripto semata-mata hanya mengandalkan keberuntungan? Untuk tahu jawabannya, yuk kita bahas secara mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga mata uang kripto!
1. Spekulasi dan sentimen pasar

Salah satu alasan utama volatilitas kripto adalah karena nilainya sangat dipengaruhi oleh spekulasi dan sentimen pasar. Nilai mata uang kripto selain Bitcoin dan Ethereum tidak didukung oleh aset fisik seperti emas atau jaminan pemerintah. Sebaliknya, nilainya ditentukan oleh seberapa besar orang bersedia membayarnya. Akibatnya, perubahan kecil dalam persepsi pasar bisa berdampak besar pada harga.
Ditambah lagi, berita dan opini tokoh terkenal sering memengaruhi harga kripto. Contohnya, "Musk Effect" menunjukkan bagaimana satu tweet dari Elon Musk bisa menggerakkan harga Bitcoin secara drastis. Ketergantungan terhadap opini ini membuat pasar kripto menjadi lebih rentan terhadap perubahan mendadak.
2. Pasokan terbatas namun permintaan tinggi

Kripto seperti Bitcoin memiliki pasokan yang terbatas, dengan jumlah maksimum 21 juta koin. Sistem ini dirancang untuk menciptakan kelangkaan yang pada akhirnya memengaruhi harga ketika permintaan meningkat. Namun, kelangkaan ini juga membuat harga sangat fluktuatif, terutama saat permintaan mendadak melonjak.
Para "whale" atau investor besar yang memiliki jumlah kripto signifikan sering kali memengaruhi pasar. Investopedia mencatat bahwa ketika para whale menjual aset mereka dalam jumlah besar, harga bisa jatuh drastis karena kepanikan di antara investor lainnya.
3. Regulasi yang belum jelas

Regulasi yang belum sepenuhnya terbentuk juga menjadi faktor besar dalam volatilitas kripto. Caleb & Brown menyebutkan bahwa kurangnya aturan yang jelas membuat pasar ini lebih rentan terhadap ketidakpastian. Contohnya seperti pengumuman larangan atau legalisasi di suatu negara bisa memicu perubahan harga yang besar.
Di sisi lain, regulasi juga membawa dampak positif. VanEck menyoroti bagaimana pengesahan ETF Bitcoin di beberapa negara dapat meningkatkan legitimasi dan stabilitas pasar kripto.
4. Pasar yang tergolong masih muda

Meskipun popularitasnya meningkat pesat, pasar kripto masih dalam tahap awal perkembangan. Menurut Investopedia, Bitcoin baru saja memasuki fase yang dimana nilainya terus disesuaikan berdasarkan pemahaman pasar yang masih berkembang.
Hal ini membuat volatilitas menjadi bagian alami dari perkembangan industri kripto. Dengan likuiditas yang lebih rendah dibandingkan saham atau obligasi, setiap transaksi besar memiliki dampak yang lebih signifikan pada harga.
5. Perdagangan 24/7

Pasar kripto tidak pernah tidur. Tidak seperti pasar saham yang memiliki jam operasional, perdagangan kripto berlangsung 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Perdagangan tanpa henti yang ada di pasar kripto ini menciptakan kondisi dimana pergerakan harga bisa terjadi kapan saja, tanpa jeda untuk stabilisasi.
Tidak seperti pasar saham, "circuit breakers" seperti yang ada di pasar saham membuat fluktuasi harga bisa berjalan tanpa kontrol. Hasilnya, volatilitas pasar kripto menjadi lebih intens dibandingkan pasar keuangan lainnya.
Meskipun volatilitas ini menawarkan peluang keuntungan besar, risiko yang menyertainya juga tak kalah besar. Jadi, sebelum berinvestasi maupun berdagang di kripto, pastikan kamu sudah memahami risiko dan strategi yang tepat untuk menghadapinya, ya!