Jakarta, IDN Times – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mengoptimalkan digitalisasi sebagai upaya efisiensi di segala lini bisnis perusahaan. Digitalisasi di segala lini yang diterapkan BRI juga sejalan dengan implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa digitalisasi di industri perbankan merupakan sebuah keharusan dan tidak bisa ditawar. Bersamaan dengan itu, industri perbankan dinilai harus melakukan pembaruan bisnis model berbasis teknologi agar bisa bersaing di era yang berorientasi customer centric tersebut.
Penelitian yang dilakukan OECD (2020) mengungkapkan bahwa disrupsi digital mampu mengikis margin pendapatan sekaligus dapat meningkatkan daya saing perbankan. Situasi ini terlihat dari beberapa tahun terakhir, industri perbankan dihadapkan dengan suku bunga rendah. Tren penurunan suku bunga acuan bank sentral (BI-7DRR) terjadi sejak 2018 sebesar 6 persen hingga saat ini bertahan di 3,5 persen.