Implikasi: Total sumber daya dan proyeksi produksi EMAS ke depan lebih besar. Dengan profil biaya rendah, pengungkit laba sangat sensitif terhadap harga emas yang kini jauh lebih tinggi dari asumsi konservatif.
Katalis Sentimen: Potensi Masuk Indeks MSCI
Seiring peningkatan kapitalisasi pasar dan likuiditas pasca-IPO serta ramp-up produksi, EMAS berpeluang memenuhi kriteria penapisan MSCI (kapitalisasi penyesuaian free float dan likuiditas). Masuknya ke indeks acuan dapat memicu arus dana pasif tambahan dan memperluas basis investor institusional.
Mengapa EMAS Terlihat 'Murah' Saat Ini
• Asumsi dasar prospektus & perhitungan internal memakai harga emas konservatif ~US$2.300-2.500/oz; harga saat ini US$3.700/oz.
• Sumber daya 7,0 Moz di harga emas konservatif ~US$2.300-2.500/oz; memberi visibilitas umur tambang dan potensi peningkatan sumber daya di harga emas US$3.700/oz saat ini.
• Rencana kapasitas ~495 ribu oz/tahun; skala membuat struktur biaya sangat kompetitif.
• Perbandingan neraca menunjukkan basis aset yang solid dan ekuitas yang kuat untuk mendukung ekspansi.
• Jika dihitung per gram, berdasarkan harga penutupan hari ini Rp3.300/lembar, kapitalisasi pasar EMAS saat ini setara ~Rp270 ribu/gr sumber daya. Dengan biaya produksi ~Rp900 ribu/gr, membeli saham EMAS seperti membeli emas di harga ~Rp1,17 juta/gr, sementara harga emas fisik hari ini ~Rp2,1 juta/gr. Artinya, membeli saham EMAS sama dengan membeli emas dengan diskon hampir 50%.
• Target Price EMAS Rp5.000/lembar, potensi kenaikan ~50% dari harga penutupan hari ini Rp3.300/lembar