4 Jenis Saham yang Harus Diketahui Investor Baru

- Saham blue chip: saham dari perusahaan besar, stabil, dan memberikan dividen konsisten. Lebih aman dengan volatilitas rendah untuk investasi jangka panjang.
- Saham growth: saham dari perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi namun risiko harga yang sensitif terhadap kondisi pasar.
- Saham value: saham undervalued yang memerlukan analisis mendalam untuk menilai peluang atau masalah perusahaan.
Memulai perjalanan investasi di pasar saham ternyata bisa menjadi langkah yang cukup menentang, terutama untuk para investor baru yang baru saja mulai mempelajari dasar-dasarnya. Salah satu hal penting yang harus dipahami adalah mengenali jenis-jenis saham yang tersedia karena setiap jenis saham memiliki karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda.
Memahami jenis-jenis saham tentu dapat membantu para investor untuk lebih mudah dalam menyesuaikan strategi investasi dengan tujuan keuangan dan profil risiko masing-masing. Berikut ini merupakan beberapa jenis saham yang harus diketahui oleh para investor baru untuk memulai investasi agar bisa meraup keuntungan jangka panjang.
1. Saham blue chip

Saham blue chip adalah saham yang berasal dari perusahaan besar, mapan, dan memiliki reputasi baik yang ada di pasaran. Perusahaan ini pada umumnya memiliki struktur yang independen, arus kas yang kuat, serta pembagian dividen secara konsisten kepada para pemegang saham.
Bagi investor baru, saham blue chip dinilai lebih aman karena volatilitasnya cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan saham lain. Meski pertumbuhan keuntungannya tidak secepat saham kecil, namun stabilitasnya seolah menjadikan sebagai pilihan ideal untuk investasi jangka panjang.
2. Saham growth

Saham growth merupakan saham yang berasal dari perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, walau mungkin belum terlalu besar. Perusahaan ini pada umumnya tidak terlalu fokus dalam pembagian dividen, melainkan menginvestasikan kembali keuntungan untuk melakukan ekspansi bisnis yang lebih besar.
Investor baru yang memang ingin mencari keuntungan lebih cepat sering tertarik pada saham growth karena potensi kenaikan relatif signifikan. Namunz risikonya juga jauh lebih tinggi karena harga saham lebih sensitif terhadap berbagai kondisi pasar.
3. Saham value

Saham value merupakan saham yang dinilai undervalued atau harganya lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Investor value pada umumnya akan mencari saham seperti ini karena memang dianggap lebih potensi mengalami kenaikan pada saat pasar menyadari nilai sebenarnya dari perusahaan tersebut.
Berinvestasi di saham ini tentu memerlukan analisis yang lebih mendalam karena para investor harus bisa menilai apakah memang harga murah tersebut benar-benar sebuah peluang atau justru menjadi sinyal adanya masalah pada perusahaan tersebut. Bagi para investor baru, tentunya saham value dapat dijadikan sebagai latihan bagus untuk bisa memahami analisis fundamental yang ada.
4. Saham dividen

Saham dividen merupakan saham yang rutin membagikan laba kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori ini pada umumnya sudah cukup stabil dan memiliki pendapatan yang relatif solid.
Para investor baru yang mengutamakan pada penghasilan pasif sering memilih saham dividen karena memang dapat memberikan arus kas yang tetap pada periode waktu tertentu. Selain itu, dividen juga bisa menjadi perlindungan tambahan apabila harga saham tidak naik sesuai dengan harapan.
Mengenal berbagai jenis saham tentu merupakan langkah awal untuk para investor baru. Dengan memahami jenis-jenis saham yang tersedia, maka bisa menyusun portofolio lebih seimbang dan sesuai dengan tujuan keuangan. Investasi saham bukan hanya soal mengejar keuntungan besar, namun juga mengelola risikonya secara lebih bijak!