7 Hal yang Harus Kamu Hindari Agar Tidak Jadi Korban Pencurian Data

Gak bisa dipungkiri kalau saat ini data pribadi adalah aset penting yang harus dilindungi baik-baik. Kenapa? Karena kalau sampai bocor atau dicuri bisa-bisa akan ada orang lain yang dapat mengakses seluruh layanan yang kita gunakan. Hal yang paling sederhananya adalah mengakses media sosial. Dan hal yang paling besarnya adalah mengakses data di perbankan.
Kalau data perbankan sudah berhasil dicuri, bisa-bisa isi rekening kita akan disedot habis oleh si pencuri. Bukan cuma itu, bisa juga kartu kredit kita digunakan orang lain untuk berbelanja dan kita baru tahu setelah adanya tagihan yang membengkak.
Pastinya kamu enggak mau dong menjadi korban pencurian data pribadi. Karena itu mulai sekarang kamu harus lebih peduli untuk jaga keamanan data pribadi kamu sendiri. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, data pribadi menjadi sangat rentan untuk dicuri kalau kita tidak berhati-hati.
Tapi, sayangnya masih banyak yang ceroboh sehingga tanpa disadari justru dengan sukarela menyerahkan data pribadinya untuk digunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Memangnya bisa? Bisa banget! Makanya, biar gak jadi korban kamu harus menghindari 7 hal ini.
1.Menggesek kartu kredit/debit bukan di mesin EDC
Setiap kali berbelanja menggunakan kartu kredit atau debit, pastinya kasir akan menggesekkan kartu ke mesin EDC. Hal itu sudah normal terjadi karena sudah ada aturan dan prosedur perlindungan data nasabah. Tapi jangan sampai kamu diam ketika kasir menggesekkan kartu kredit/debit kamu ke mesin cash register.
Karena ternyata data pribadimu akan tersimpan otomatis di komputer mereka ketika kartu debit/kredit digesekkan ke mesin cash register. Kalau sudah begitu, artinya data kamu bisa saja dengan mudah dicuri oleh orang lain karena pastinya pengamanan sistemnya tidak seketat perbankan.