Profil Maybank yang Duit Nasabahnya Raib Rp20 Miliar 

Anak usaha salah satu bank terbesar di Malaysia

Jakarta, IDN Times - Nama PT Bank Maybank Indonesia Tbk tengah jadi buah bibir lantaran sentimen yang menerpa perusahaan berkaitan dengan hilangnya dana nasabah mencapai kurang lebih Rp20 miliar.

Setelah dilakukan proses penyelidikan oleh kepolisian, dana nasabah yang diketahui adalah milik seorang atlet e-sports Winda Lunardi serta ibunya Floretta Lizzy Wiguna, dibobol oleh karyawan Maybank itu sendiri. Kini, Bareskrim Polri menetapkan Kepala Cabang (Kacab) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BMI) Cipulir berinisial AT sebagai tersangka.

Terlepas dari kasus itu, Maybank bukan lah perusahaan bau kencur di industri perbankan Tanah Air. IDN Times mengulas profilnya untuk kamu.

1. Maybank mulanya adalah Bank International Indonesia

Profil Maybank yang Duit Nasabahnya Raib Rp20 Miliar Logo Maybank (Twitter.com/MaybankID)

Maybank merupakan salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia yang menjadi bagian dari grup Malayan Banking Berhad (Maybank), perbankan dan grup jasa keuangan terbesar kedua di Malaysia.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, Maybank Indonesia sebelumnya bernama PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) yang didirikan pada 15 Mei 1959, mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988 dan mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang telah merger menjadi Bursa Efek Indonesia) pada 1989.

Saat ini, Maybank dipimpin oleh Taswin Zakaria selaku Presiden Direktur perusahaan. Taswin pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Maybank Indonesia Tbk sejak 16 Desember 2003 sampai dengan 11 November 2013.

Baca Juga: Kapan Uang Nasabah Maybank yang Raib Bakal Dikembalikan?

2. Maybank akuisisi BII pada 2008

Profil Maybank yang Duit Nasabahnya Raib Rp20 Miliar Paparan publik PT Maybank Indonesia (IDN Times/Indiana Malia)

Pada 2008 lalu, Maybank menuntaskan seluruh kewajiban yang terkait dengan akuisisi saham BII. Mereka telah membeli 12,6 miliar saham BII dari bursa. Jumlah saham sebanyak itu setara dengan 25,26 persen kepemilikan BII. Maybank membeli saham dari publik seharga Rp510 per saham. Jadi, total nilai pembelian saham BII oleh Maybank di bursa mencapai Rp6,4 triliun.

Seiring berjalannya waktu, Maybank terus berkembang. Per 31 Desember 2019, Maybank Indonesia memiliki 374 cabang termasuk cabang syariah yang tersebar di Indonesia serta satu cabang luar negeri yakni Mumbai, India.

Maybank juga memiliki 21 mobil kas keliling dan 1.571 ATM termasuk CDM (cash deposit machine) yang terkoneksi dengan lebih dari 20 ribu ATM. ATM Maybank tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, Cirrus, serta terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura, Malaysia, dan Brunei.

Hingga akhir 2019, Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp110,6 triliun dan memiliki total aset senilai Rp169,1 triliun.

3. Strategi Maybank kembangkan bisnis syariah di Indonesia

Profil Maybank yang Duit Nasabahnya Raib Rp20 Miliar Presiden Direktur PT Maybank Indonesia Tazwin Zakaria (IDN Times/Indiana Malia)

Presiden Direktur Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria membeberkan strategi unit usaha syariahnya, untuk dapat tumbuh secara cepat dan agresif. Salah satunya adalah mulai memfokuskan bisnis syariah untuk membidik korporasi.

"Kalau perbankan syariah dimulai dari segmen ritel akan makan waktu lama untuk tumbuh, apalagi dilakukan oleh perbankan yang tidak memiliki footprint yang luas," kata Taswin.

Dia mengatakan pihaknya juga menggunakan strategi Syariah First untuk mendorong pengembangan perbankan syariah sejak 2014 lalu. Syariah First, lanjutnya, menyumbang pertumbuhan yang signifikan dan market share bagi Unit Usaha Syariah Maybank.

Menurut Taswin, Unit Usaha Syariah Maybank berkontribusi sekitar 20 persen dari keseluruhan total aset Maybank Indonesia.

Baca Juga: Hotman Paris Ungkap Uang Raib Rp20 M di Maybank Bukan Kasus Baru

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya